KABUPATEN TEGAL, metro7.co.id – Untuk membangun sinergitas serta mewujudkan terciptanya jalinan komunikasi efektif antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal dengan Jurnalis media Televisi, cetak, online dan radio yang melakukan tugas peliputan di wilayah Kabupaten Tegal, Bupati Tegal Umi Azisah gelar acara Gathering bersama Awak Media di pendopo Rumah Dinas (Rumdin) Bupati, Jumat (21/11/2020) sore.

Dalam acara Gathering tersebut, hadir Bupati Umi Azisah yang di dampingi oleh Kepala Diskominfo Kabupaten Tegal Dessy Arifianto,Kepala Dinkes Kabupaten Tegal Hendadi Setiaji dan Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Sri Yuniati.

Dalam sambutanya, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi, Sri Wahyuni menyampaiakan bahwa wartawan memiliki peran yang sangat penting sebagai kontrol sosial untuk membentuk narasi, menyampaiakan informasi kepada masyarakat dalam hal pembangunan daerah. “Apalagi di masa pandemi covid-19 seperti sekarang ini, peran wartawan sangat di butuhkan untuk menyampaiakan informasi yg intensif, serta bisa menjadi kontrol agar Pemerintahan bisa bekerja lebih baik lagi,” ucap Sri Wahyuni.

Pada kesempatanya, Bupati Umi Azisah mengharapkan agar tidak ada kesenjangan antara pemerintah dan wartawan, selalu menciptakan kesederhanaan antara pemerintahan dengan masyarakat. “Terimakasih kepada rekan-rekan media yg telah menyampaiakan dan memberitakan informasi kepada masyarakat,” tutur Umi Azisah

Umi menceritakan, bahwa pernah ada masyarakat yg menanyakan langsung kepada dirinya perihal benar tidaknya virus covid-19. Ada pula yang mengatakan ini rekayasa, jual obat, bisnis alat rapit test, dan lain sebagianya, “secara pribadi, saya sendiri untuk terus menerus memakai masker juga merasa jenuh, tapi mau bagaimana lagi karena ini adalah satu kewajiban yang harus saya lakukan dalam menjaga kondisi kesehatan tubuh dalam menangkal virus covid-19. Perlu di ketahui untuk semua publik, adanya vaksin adalah harapan kita bersama. Umi juga mengatakan, saat ini tingkat kesadaran masyarakat dalam memakai masker masih kecil, banyak masyarakat yang tidak mentaatinya, sehingga sampai saat ini semenjak adanya wabah virus covid-19 mengakibatkan 1056 orang sakit dengan kasus positif covid serta 66 pasien meninggal dunia. Hal tersebut dikarenakan, kesadaran masyarakat akan 3M (Menggunakan Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak) masib sulit serta perilaku publik yg tidak taat. Padahal sudah ada Peraturan Bupati (Perbub) yang sudah duperbarui dengan penerapan sanksi. Pasca diterapkanya status New Normal, situasi kondusif tapi ternyata lonjakan kasus covid-19 akhir-akhir ini begitu tinggi. Terang Umi.

Namun demikian, Umi menyampaiakan kepada masyarakat Kabupaten Tegal agar tidak perlu khawatir, karena Pemerintah Kabupaten Tegal sudah memilik alat untuk melakukan pelacakan cepat berupa Laboratorium untuk melakukan uji swab yang tidak semua daerah memiliki. “Hanya butuh waktu lima (5) jam virus bisa terdeteksi secara cepat, mudah-mudahan Pekerjaaan Rumah (PR) kabupaten tegal untuk memulihkan ekonomi masyarakat kabupaten tegal bisa cepat terselesaikan. Tahun 2020 harus ikhlas untuk pencegahan kasus covid, menyelamatkan kesehatan rakyat adalah wajib”. Imbuh Umi.

Selain itu, Umi juga menyampaiakan gagasanya perihal pengadaan sektor usaha yang harus diciltakan dimasa covid-19 yang bisa membuat perekonomian masyarakat tetap stabil. “Pemerintah Kabupaten Tegal belum menemukan rumusan bisnis yg paling tepat dimasa pandemi, usaha online bagus tapi belum menemukan yg paling ideal. Kepada kepala Organisasi Pemerintahan Daerah (OPD), Badan Usah Milik Negara (BUMN) maupun, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk membeli produk lokal masyarakat agar terjaga perputaran perekonomian di Kabupaten Tegal. ” Belanjakan uang kita kepada warga kita”, Pungkasnya.

Kepala Kominfo Kabupaten Tegal, Dessi Arifianto menambahkan, bahwa pandemi covid merubah semuanya, salah satunya adalah pola komunikasi, banyak kegiatan tahun 2020 yang dihilangkan. Dessi mengharap agar semua media bisa terverifikasi. Kedepan, Kominfo akan lebih menjalin hubungan terkait program publikasi dengan OPD. “Nantinya agar semua media bisa terverifikasi Dewan Pers karena sesuai dengan undang-undang yang telah ditentukan. Jadi, ketika ada program-program yang ditunjukkan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah kita bisa untuk mengaksesnya”. Ucapnya.

Kepala Dinas Kesehatan, dr. Hendadi Setiaji mengungkapkan, ada dua hal yang harus kita pahami bersama terkait virus corona, bahwa sifat dari virus corona adalah mengalahkan apa dikalahkan. maksudnya adalah apabila antibodi atau kekebalan tubuh manusia lemah, virus akan bisa mengalahkan manusia tersebut , begitu sebaliknya jika antibodi atau kekebalan tubuh manusia itu kuat virus akan dapat dikalahkan. Itu sebabnya ada istilah Orang Tanpa Gejala (OTG). “Kondisi tubuh nampak sehat tapi dinyatakan suspeck covid-19. Hal tersebut disebabkan daya tahan tubuh lemah hingga virus akan menyerang paru-paru serta masuk ke sel tubuh manusia. Yang kemungkinan kalah adalah orang yg punya riwayat penyakit akut, 60-80% pasien covid-19 disebabkan karena memiliki riwayat penyakit akut, cluster keluarga sekarang mendominasi,..saran jogotonggo harus difungsikan kembali untuk memberikan yang baik kepada masyarakat”. Papar Hendadi.