BOJONEGORO, metro7.co.id – Komando Distrik Militer (Kodim) 0813 Bojonegoro, Jawa Timur, turut mengikuti pelaksanaan Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) TNI Ke-75 Tahun 2020 secara virtual di Gedung Ahmad Yani Makodim setempat, Senin (05/10/20).

Kegiatan ini dihadiri oleh Dandim 0813 Bojonegoro Letkol Inf Bambang Hariyanto, Wakil Bupati Budi Irawanto, Kapolres Bojonegoro AKBP M. Budi Hendrawan, Kepala Kejaksaan Negeri Bojonegoro, Sutikno, Ketua Pengadilan Negeri Bojonegoro, Unggul Tri Eshti Muljono, Ketua DPRD Bojonegoro, Imam Sholikin, Kepala Bakorwil Bojonegoro, Dyah Wahyu Ermawati, Sekda Bojonegoro, Dra Nurul Azizah, MM., Ketua FKUB, KH. Alamul Huda Masyhur, Ketua FKPPI Bojonegoro, Ketua HIPAKAD Bojonegoro dan Ketua PPM.

Sementara, di Istana Negara Jakarta, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, selaku Inspektur Upacara (Irup) HUT TNI ke-75 dalam sambutannya mengharapkan agar transformasi TNI bisa beradaptasi dengan kebutuhan demokrasi, dinamika ancaman dan menggunakan teknologi. Serta, negara telah berusaha mentransformasi organisasi TNI dengan baik setelah memasuki masa reformasi.

“Sejak awal reformasi, telah banyak transformasi organisasi TNI yang telah dilakukan untuk memastikan agar TNI mendukung secara tepat dengan kebutuhan konsolidasi demokrasi. Untuk memastikan agar TNI bisa adaptif dengan perkembangan ancaman pasca perang dingin, terutama terhadap ancaman-ancaman non-konvensional dan ancaman transnasional dan untuk memastikan agar TNI mampu mengadopsi perkembangan teknologi militer terkini berbasis teknologi informasi, teknologi nano dan teknologi automatisasi,” ujarnya.

Sejumlah transformasi organisasi di tubuh TNI selama kepemimpinannya mulai dari pembentukan divisi 3 Kostrad, Komando 3 Angkatan Udara, Armada 3 Angkatan Laut, pasukan Marinir 3, pembangunan Satuan Drone TNI AU, Satuan Siber TNI serta Komando Gabungan di 3 wilayah.

Pembentukan organisasi tersebut, adalah bentuk transformasi TNI agar semakin kokoh dalam menjalankan perannya.

Selain transformasi teknologi, pemerintah juga melakukan transformasi personel. Para personel dibekali kemampuan dalam memahami teknologi nano, teknologi Artificial Inteligence dalam rangka menghadapi pertempuran masa depan yang menggunakan beragam macam taktik.

Taktik berupa konvensional, non-konvensional hingga taktik lintas dimensi sosial politik. Oleh karena itu, tidak lagi mengedepankan belanja pertahanan, tetapi investasi pertahanan.

“Hanya melalui investasi pertahanan jangka panjang yang terencana, TNI akan mampu menjadi kekuatan perang modern yang mengikuti perkembangan teknologi termaju,” kata Presiden Joko Widodo.

Diakhir sambutannya, Presiden Joko Widodo, mengatakan bahwa transformasi personel juga harus membuat para prajurit bisa menghadapi tugas dengan baik.

“Diharapkan agar sinergi antar Korps, antar Matra dan TNI-Polri terus berjalan demi menjaga kekokohan pertahanan Indonesia,” pungkasnya. ***