BOJONEGORO, metro7.co.id – Krisis air bersih akibat kemarau panjang langsung disikapi Satlantas Polres Bojonegoro dengan menyalurkan bantuan air bersih. Sasaran utama pembagian air bersih kali ini adalah warga yang sedang mengalami krisis air di Desa Ngorogunung Kecamatan Bubulan Kabupaten Bojonegoro, Selasa (08/09/2020).

Bantuan air bersih sebanyak 4 truck tangki yang masing-masing bermuatan 6.000 liter itu dipimpin Kasat Lantas, AKP Moh Amirul Hakim, bersama para perwira, anggota Satlantas Polres Bojonegoro dan Bhabinkamtibmas, serta perangkat Desa Ngorogunung Kecamatan Bubulan.

Sebelum pemberangkatan penyaluran air bersih, Kapolres Bojonegoro, AKBP M. Budi Hendrawan, menyampaikan kepada awak media bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian Hari Lalu Lintas Bhayangkara Ke-65. Disamping itu, pemberian air bersih merupakan wujud kepedulian Polri untuk membantu warga dalam memenuhi kebutuhan terutama air bersih di saat musim kemarau seperti saat ini.

“Kami akan terus ciptakan kebersamaan dengan warga masyarakat. Membantu warga di saat membutuhkan karena mereka mitra kita,” ucap Kapolres.

Kemudian Kapolres Bojonegoro memberangkatkan 4 truck tangki air bersih beserta rombongan dari Satlantas Polres Bojonegoro menuju Desa Ngorogunung Kecamatan Bubulan Kabupaten Bojonegoro.

Dilokasi penyaluran air bersih, Kasat Lantas menuturkan bahwa dengan adanya bantuan air bersih dari Satlantas Polres Bojonegoro untuk mengatasi krisis air bersih, ini sebutnya hasil koordinasi dengan Kapolsek yang mengirimkan data dimana daerah yang membutuhkan air bersih, sehingga bisa segera dan tepat untuk menyalurkan bantuan air bersih. Kegiatan ini merupakan rangkaian Hari Lalu Lintas Bhayangkara Ke-65.

“Dengan memberikan bantuan air bersih, diharapkan bermanfaat bagi warga dan mampu dipergunakan dengan baik sehingga dapat membantu meringankan beban akibat kekeringan,” pungkasnya.

“Terima kasih kepada Polres Bojonegoro khususnya Satlantas dan rombongan yang telah menyalurkan air bersih. Sebab, sudah beberapa bulan, sumur di desa kami mengalami kekeringan dan tidak mengeluarkan air,” timpal Tasmijan yang merupakan warga desa setempat. *