MALANG, metro7.co.id – Masyarakat Bugis dan Makassar, tersohor dengan budaya maritim yang handal dan tradisi rantau yang kuat. Kebiasaan merantau masyarakat Bugis dan Makassar, telah berlangsung lama.

Tradisi merantau ini, dilandasi keinginan agar bisa menimba ilmu atau memperbaiki nasib di negeri orang. Tentu dengan harapan suatu saat akan bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.

Selain budaya maritim yang handal, masyarakat Bugis dan Makassar, juga dikenal sebagai ahli dagang dan nelayan. Kemampuan untuk menyeberangi lautan mutlak dimiliki alias tidak diragukan lagi.

Meski demikian, keberhasilan saat merantau tentu diperlukan upaya, usaha, dan do’a. Sehingga bisa maju dan berkembang selama di perantauan.

Tak hanya itu, tali persaudaraan dan silaturahmi antar sesama perantau, juga perlu dipupuk. Terlebih silaturahmi merupakan anjuran agama.

Misalnya yang dilakukan masyarakat Bugis dan Makassar, di Kabupaten Malang, Sabtu (25/9/2021), siang.

Tampak puluhan perantau asal Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), menggelar forum silaturahmi. Silaturahmi sesama perantau tersebut, berlangsung di kediaman Daeng Hamzah, Jl.Raya Putukrejo, Desa Palaan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang.

Tujuan dilaksanakannya forum ini, agar sesama perantau asal Sulsel, bisa saling kenal, guna memperkuat rasa persaudaraan dan tekad untuk kemajuan bersama.

“Sesama perantau tentu tidak memandang status ekonomi dan sosial untuk meningkatkan silaturahmi”, ucap Hamzah. Sebab, rasa kebersamaan dan komunikasi dengan beragam latar belakang untuk menyatukan kekuatan dan sumber daya dalam meraih suatu tujuan, tidaklah mudah.

“Kuncinya itikad dan niat yang ikhlas serta rasa gotong royong dan silaturahmi terus dijaga, In Syaa Allah, apa yang ingin dicapai akan tercapai,” tandasnya.

Diakhir diskusi, ia tak lupa menyampaikan terima kasih kepada semua saudara sesama perantau yang telah menyempatkan diri hadir dalam forum silaturahmi tersebut. ***