TUBAN, metro7.co.id – Aksi solidaritas peduli sesama ditunjukan oleh para pecinta sosial-budaya Shurolawe Tuban dan Komunitas Tuban Peduli, dalam rangka memberikan bantuan kepada warga penderita kanker di Desa Bogorejo Kecamatan Merakurak Kabupaten Tuban, hari Minggu (09/8/2020).

Dua komunitas asuhan Zuhri Jojo dan I Made Sunarya tersebut turut bersama-sama mengunjungi rumah Basri, warga Bogorejo penderita kanker yang berprofesi sebagai tukang batu.

Dalam percakapannya dengan Basri, Zuhri Jojo ikut memberikan motivasi dan dukungan agar tetap tabah dan sabar dalam menghadapi ujian, serta akan berupaya membantu biaya pendidikan anaknya.

Dia juga menambahkan, bahwa kegiatan sosial tersebut merupakan agenda rutin dari Shurolawe untuk menolong sesama, dengan memberikan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan.

“Alhamdulillah, hari ini kita melakukan kegiatan rutin untuk mengunjungi saudara-saudara kita (Basri), dengan harapan kita menjadi uswah hasanah, contoh kebaikan bagi siapapun dalam rangka kepedulian dengan sesama. Mudah-mudahan khususnya di Kabupaten Tuban dan Indonesia secara umum, semakin banyak orang yang peduli terhadap sesama,” ungkap pentolan Shurolawe tersebut.

Shurolawe merupakan komunitas para pecinta sosial dan budaya, yang berdiri di Kabupaten Tuban sejak tahun 2013. Awal mula berdirinya memang bertujuan untuk mendamaikan para kelompok yang sering melakukan perkelahian, kemudian seiring berjalannya waktu, anggota yang tergabung didalamnya diarahkan untuk melakukan kegiatan positif. Sehingga menjadi suatu komunitas pecinta sosial dan menghargai warisan budaya bangsa Indonesia.

Sementara itu, I Made Sunarya selaku ketua Komunitas Tuban Peduli (KTP) mengungkapkan kepada Metro7.co.id, bahwa kegiatan baksos santunan kepada kaum dhuafa dan yatim piatu merupakan agenda rutin sebulan sekali yang dilaksanakan oleh komunitasnya.

“Kegiatan baksos Komunitas Tuban Peduli adalah agenda rutin setiap bulan dari kami kepada kaum dhuafa dan anak yatim khususnya di Tuban. Semoga dengan bantuan dari kami bisa meringankan beban orang-orang yang benar-benar membutuhkan. Dan semoga komunitas kami ini kedepan berkembang lebih besar dan tetap bisa membantu meringankankan beban saudara-saudara kita yang membutuhkan,” ucapnya.

Dia juga menjelaskan, bahwa Komunitas Tuban Peduli (KTP) awal mula terbentuk pada tanggal 20 Januari 2020 yang anggotanya berasal dari swasta, rekanan Semen Indonesia, anak usaha dan karyawan Semen Indonesia. Kemudian berkembang untuk semua kalangan, baik swasta, pengusaha dan lain-lain yang mempunya misi sosial kemanusiaan. Kini KTP mempunyai donatur baik dari dalam maupun luar daerah Tuban.

“Kami tergerak karena keinginan bisa berbagi untuk sesama,” tuturnya.

Dengan adanya bantuan dari dua komunitas tersebut, Basri mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada orang-orang yang ikut peduli dan membantunya. Dia berharap doa untuk kesembuhannya, agar bisa bekerja kembali untuk menghidupi keluarganya.

“Matur suwun, nyuwun pandungane mugi-mugi cepet saras, saget nyambut damel male. Kulo niki dados tulang punggung keluarga. Sak mantune kanker niki mulai ageng sekitar 4 bulan, mulai niku kulo pun mboten merdamel. Kulo mboten gadah nopo-nopo, dados sedintene maem geh saking tanggi, (Terima kasih, minta doanya semoga saya lekas sembuh, bisa bekerja kembali. Saya ini tulang punggung keluarga. Setelah penyakit kanker saya membesar sekitar 4 bulan lalu, mulai saat itu saya tidak bekerja. Saya tidak punya apa-apa, jadi tiap hari makan ya dari tetangga),” ujar Basri dengan nada terbata-bata.*