WAYKANAN, metro7.co.id – Kebijakan Kementerian Sosial terkait tidak lagi ada pemberian insentif untuk Tagana yang berstatus ASN dinilai kurang tepat. Hal tersebut diungkapkan Korwil Tagana Kabupaten Waykanan Lampung, Abidin, Selasa (08/09/2020).

Menurutnya dengan tidak diberikannya lagi tali asih kepada anggota Tagana yang berstatus ASN itu akan mengurangi keseriusan anggota di lapangan ketika bencana alam.

“Itu anggota Tagana yang sangat aktif kan rata rata berstatus pegawai negeri, jika tidak lagi diberikan insentif tali asih pastinya akan mengurangi efektivitas giat para anggota,” ungkapnya.

Dirinya menambahkan jika Tagana yang berstatus ASN pengalihannya bisa dari dana pengerahan Tagana berarti bukan dana continue.

“Dana pengerahan Tagana kerap diusulkan ketika terjadi darurat bencana, sedangkan tugas Tagana bukan hanya menunggu ada bencana alam saja ,tetapi semuanya bergerak dan siaga dalam bencana apa pun,” jelasnya lebih lanjut.

Abidin berharap agar pemerintah bisa memberikan solusi terbaik mengingat sudah lamanya para anggota Tagana yang berstatus ASN. Menurutnya sayang sekali jika kebijakan ini dijalankan, maka akan berkurang jumlah Tagana yang aktif sudah belasan tahun tersebut. *