MALTENG, metro7.co.id – Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah menggelar upacara dalam rangka memperingati hari kebangkitan Nasional ke-114, di Lapangan upacara Kantor Bupati Maluku Tengah, Jumat (20/22).

Bertindak sebagai Inspektur Upacara Bendera oleh Assiten Administrasi Umum Setda Maluku Tengah, M Bahrum Kalauw sekaligus membacakan sambutan Menteri Kominfo RI pada Peringatan Ke-114 Hari Kebangkitan Nasional.

Bahrum Kalaw menyampaikan, Peringatan Hari Kebangkitan Nasional tidak hanya dimaknai sebagai seremonial saja, tapi mari telaah sisi historis di balik peringatan hari kebangkitan Nasional.

Pada tanggal 20 Mei 1948 Presiden Soekarno menetapkan hari lahirnya Perkumpulan Budi Utomo sebagai bangkitnya nasionalisme Indonesia di masa itu terdapat ancaman perpecahan antar golongan dan ideologi di tengah perjuangan Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari Belanda yang ingin kembali menguasai, sehingga semangat persatuan yang digagas oleh Budi Utomo diharapkan menjadi spirit dalam menghimpun kekuatan dan mencegah perpecahan.

“Budi Utomo adalah organisasi pertama di Indonesia yang bersifat Nasional dan modern dalam sejarah pergerakan kemerdekaan didirikan oleh dokter Sutomo beserta mahasiswa stovia school tot opleiding Van Indische artsen pada tahun 1008,” bebernya.

Dikatakan, Budi Utomo lahir untuk mengejar ketertinggalan bangsa dari bangsa-bangsa lain, organisasi yang menyatukan pergerakan Indonesia dari yang bersifat kedaerahan dengan tujuan akhir kemerdekaan, tujuan didirikannya Budi Utomo yang tercetus dalam Kongres pertamanya ialah menjamin kehidupan sebagai bangsa yang terhormat dengan fokus pergerakan di bidang pendidikan pengajaran dan kebudayaan.

“Budi Utomo telah meletakkan tiga cita-cita bagi kebangkitan nasional, kemerdekaan bagi kemanusiaan memajukan nusa dan bangsa serta mewujudkan kehidupan bangsa yang terhormat dan baru-baru bermartabat di mata dunia,” lanjutnya.

Kelahiran Budi Utomo kata Kalauw juga mempelopori terciptanya organisasi pergerakan di masa selanjutnya seperti Indische Partij, Perhimpunan Indonesia, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.

Dirinya juga berharap semoga semangat Persatuan dan Kesatuan dalam lingkup Negara Kesatuan Republik Indonesia, dapat di pertahankan sepanjang masa, sehingga bangsa Indonesia dapat sejajar dengan negara-negara maju lainnya.

“Dengan semangat Hari Kebangkitan Nasional Ke 114 Tahun 2022, kita songsong Indonesia yang adil, berdemokrasi dan sejahtera,” tutup Bahrum Kalauw.