MALTENG, metro7.co.id – Wakil Bupati Maluku Tengah menghadiri Kegiatan Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) SDM, Pelayanan dan Pendampingan Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Negeri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Maluku Tengah, Rabu (30/12/2020).

Dalam sambutan Bupati Maluku Tengah yang di bacakan oleh wakil Bupati Maluku Tengah,Marlatu Leleury bahwa Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan terhadap anak dari segala bentuk tindakan kekerasan pada hakekatnya merupakan salah satu wujud penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia khususnya hak Perempuan dan Anak.

Selain itu, Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan terhadap anak juga merupakan bagian integral dan faktor penting dari proses pembangunan nasional.

“Ini dimungkinkan, karena untuk mengukur keberhasilan pembangunan nasional salah satunya dengan mengukur Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang variabel pengukurannya termasuk terhadap perempuan dan anak,” ucap Leleury.

Dapat kita bayangkan betapa pentingnya pemberdayaan serta perlindungan terhadap perempuan dan anak pada konteks kehidupan kemanusiaan saat ini.

“Untuk itu diperlukan, kepedulian dan tanggung jawab kita bersama dalam melakukan pemberdayaan perempuan dan anak, meningkatkan keadilan dan kesetaraan gender, serta penghapusan segala bentuk diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan dan anak sehingga dapat terwujud manusia Indonesia yang mandiri dan berdaya secara ekonomi, sosial, budaya, emosional, dan mental,” ungkap Leleury.

Dalam upaya untuk melindungi kaum perempuan dan anak, pemerintah telah menerbitkan undang-undang dan 4 produk hukum lainnya. Pemerintah juga telah menginisiasi pembentukan lembaga layanan terpadu yang melibatkan masyarakat dan lembaga profesi dalam bentuk pusat pelayanan terpadu perlindungan perempuan dan anak (P2TP2A).

“Bagi saya, semua kebijakan ini tentu tidak akan optimal bila tidak didukung oleh SDM yang handal untuk mengimplementasi berbagai norma ataupun standar pelayanan dan pendampingan Perlindungan Perempuan dan Anak serta pendampingan Korban KDRT,” lanjut Leleury.

Untuk itu, dengan terlaksananya pelatihan bagi pelatih ini, saya berharap Pelatih yang di-training dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam fasilitasi dan penanganan kasus KDRT terutama kekerasan terhadap perempuan dan anak, kemudian dapat mengembangkan dan menerapkan kepelatihan itu pada masing-masing kecamatan dan desa bagi pelayanan dan pendampingan terhadap korban KDRT.

“Selain itu, dengan pengetahuan yang dimiliki nanti, tenaga pelatih mampu menyampaikan berbagai informasi tentang pencegahan dan penanganan KDRT bagi masyarakat melalui organisasi kemasyarakatan, organiasi keagamaan maupun melalui forum pertemuan umum lainnya sehingga kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak dan KDRT di kabupaten Mauluku Tengah dapat ditekan sekecil mungkin,” kata Wakil Bupati Dua Periode ini.

Demikian yang dapat saya sampaikan pada hari ini dan sebelum mengakhiri sambutan ini, saya ingin ingatkan kepada seluruh peserta agar serius, dan disiplin mengikuti kegiatan ini Sehingga ilmu yang diberikan tidak terbuang percuma dan tujuan dari pelatihan ini dapat tercapai.

“Bagi para narasumber, saya mengucapkan terima kasih atas keikhlasan serta dedikasinya untuk membagi pengetahuan yang dimiliki pada kegiatan ini. Semoga apa yang diberikan dapat mendatangkan manfaat dalam membangun keluarga serta masyarakat yang harmonis, sehat dan sejahtera di daerah kita tercinta,” tutup Leleury.**