MALTENG, metro7.co.id – Wakil Bupati Maluku Tengah, Marlatu L Leleury membuka secara resmi kegiatan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) Stasiun Meteorologi Maritim Ambon Tahun 2021 di Gedung Perpustakaan Amahai, Selasa (6/4/2021).

Kegiatan itu dilaksanakan dalam rangka memperingati hari meteorologi dunia ke-71.

Dalam sambutannya, Marlatu mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Tengah memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut.

“Kegiatan ini tentunya sangat penting untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan nelayan dalam memanfaatkan layanan informasi cuaca dan iklim maritim dari BMKG kepada masyarakat dalam melaksanakan kegiatan perikanan,” katanya.

Sebagai kabupaten tertua di Maluku, lanjut Marlatu, Maluku Tengah diangerahi kekayaan dan potensi sumber daya perikanan yang berlimpah. Menurutnya, sudah selayaknya apabila sektor perikanan dijadikan salah satu potensi unggulan dalam mendukung pembangunan daerah.

“Potensi dan pemanfaatan perikanan tangkap di Kabupaten Maluku Tengah cukup besar di mana untuk tahun 2020 mencapai 134.920,60 ton dan nilai ini terus meningkat sejak tahun 2016,” katanya.

Menurut Marlatu, dengan potensi perikanan yang cukup besar tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) terdorong untuk berupaya memberikan perhatian dan intervensi program dan bantuan perikanan dalam mendukung kelancaran proses produksi, distribusi dan pemanfaatan hasil perikanan.

“Potensi perikanan kita itu boleh dibilang cukup besar. Olehnya itu Pemkab Malteng mendorong kepada instansi terkait untuk berupaya memberikan intervensi dan perhatian serta bantuan perikanan kepada masyarakat untuk mendukung kelancaran proses produksi dan pemanfaatan hasil tangkap,” bebernya.

Dirinya juga membeberkan bahwa salah satu hal yang berpengaruh pada sektor perikanan adalah faktor iklim dan cuaca, di mana ketika cuaca buruk maka mengakibatkan nelayan tidak dapat melaut, hasil tangkapan berkurang bahkan sering terjadi kenaikan harga ikan yang melonjak di pasaran.

“Fenomena cuaca buruk menjadi hal yang lumrah terjadi, walaupun pada kenyataannya para nelayan kesulitan mendapatkan informasi mengenai cuaca di laut, sehingga dengan tersedianya informasi serta pemahaman mengenai iklim dan cuaca, maka nelayan dapat mengantisipasi berbagai kemungkinan yang dapat terjadi,” ungkap Wakil Bupati dua periode itu.

Marlatu mengaku sangat optimis, melalui kegiatan SLCN ini dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan para nelayan dalam mengakses informasi cuaca dan iklim, serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para nelayan dalam memanfaatkan informasi cuaca dan iklim untuk meningkatkan ekonomi dan keselamatan diri.

“Saya berharap kepada seluruh peserta, agar dapat mengikuti kegiatan ini dengan serius, disiplin dan penuh tanggung jawab. Selain itu pula, saya berharap saudara-saudara mampu menjadi agen BMKG untuk meneruskan informasi cuaca dan pengetahuan yang telah didapatkan selama SLCN kepada nelayan di setiap kelompok nelayan masing-masing,” tutupnya.[]