KEPULAUAN SULA, metro7.co.id – Alat Pelindung Diri (APD) menumpuk mubazir di Istana Daerah (Isda) Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsel). 

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepsul Ariati Abdullah mengatakan, pihaknya telah memeriksa seluruh dokumen terkait dengan APD, namun tidak menemukan sumber APD itu berasal.

“Kalau dilihat secara administrasi, itu tidak tercatat. Jadi saya juga tidak tahu dari mana berasalnya APD itu dan di tahun berapa APD itu di adakan? Kalau secara administratif memang tidak dibenarkan,” ujarnya.

Ariati mengaku dirinya telah melakukan penelusuran kepada staf Dinas Kesahatan, namun mereka mengaku tidak tahu soal APD Covid-19 yang berada di Isda.

“Saya sudah perintahkan seluruh staf saya untuk melakukan iventarisir jumlah dan sebagainya akan tetapi hasilnya nihil artinya tidak bisa diketahui sumber APD tersebut bahwa statusnya bantuan atau pengadaan,” ungkapnya kepada sejumlah awak media.

Seharusnya kata Ariati, ditinjau berdasarkan aturan soal penyimpanan logistik setidaknya memiliki data stok atau kartu stok agar menerangkan sumber logistik itu dari mana dan diterima pada tanggal berapa kemudian didistribusikan kemana saja.

“Sampai saat ini tidak ada yang tercatat atau terdata di Dinas Kesehatan dan sumber APD itu diduga pengadaan siluman,” katanya.

Diketahui, APD Covid-19 ditemukan oleh pegawai kebersihan di rumah adat Isda pada Jumat, 11 Juni 2021.[]