TALIABU, metro7.co.id – Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kabupaten Pulau Taliabu, La Ode Hazidin, pada media ini, (12/11) kemarin, menyebutkan untuk pangan di Pulau Taliabu yang masih impor diantaranya rica serta bawang putih dan merah.

“Tomat sementara ditanam, tinggal bawang dengan rica (Keriting) yang belum,” kata Hazidin pada Wartawan, dihalaman Kantor Bupati, Kamis (12/11/2020).

Dalam penggolongan Food and Agriculture Organization (FAO), pangan termasuk sayur-sayuran dan buah-buahan, yang dikenal dengan pola pangan harapan (PPH), atau biasa disebut sebagai Desirable Dietary Pattern.

Sementara itu, untuk sayur-mayur di Pulau Taliabu Tahun ini, telah memasuki tahap produksi sejak agustus lalu, diantaranya. “Sawit, terong, kangkung, kacang panjang. Dan mentimun,” ungkapnya.

Hal ini menjadi langkah potensi ketahanan pangan di Pulau Taliabu semakin membaik. Padahal, pada bulan Februari kemarin, Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementrian Pertanian (Kementan), Agung Hemdriadi, mengumumkan ada tiga Daerah di Provinsi Maluku Utara yang rentan rawan pangan, satu diantaranya adalah Pulau Taliabu.

Ada macam-macam indikator yang disampaikan terkait rentan rawan pangan yang potensi terjadi, sehingga perlunya penggenjotan di jalur distribusi logistic, berupa membangun jalan dan transportasi, serta di intervensi oleh SKP dalam hal pemasokkan pupuk pada masyarakat tani.

Belajar dari sini, La Ode Hazidin mengakui telah mendistribusikan pupuk pangan pada sejumlah kelompok tani di Pulau Taliabu yaitu. “Di Desa Kawadang, Ratahaya, Talo, Wayo, Bobong terus Nggele,” ucapnya.

Sehingga, langkah ini dapat membantu pedagang secara efisiensi dapat memproduksi pangan dari wilayah daerah Pulau Taliabu.

“Jadi pedagang-pedagang di pasar mereka langsung datang sendiri ambil,” tandasnya.