TALIABU, metro7.co.id – Pemerintah Kabupaten Pulau Taliabu (Pultab) terus mendorong peningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan menggandeng Program Pascasarjana (PPS) Universitas Khairun (Unkhair) Ternate.

Tujuan kerjasama dimaksud untuk meningkatkan dan memupuk hubungan kelembagaan dalam melaksanakan kegiatan di bidang peningkatan kualifikasi dan kompetensi pendidikan PNS di Kabupaten Pulau Taliabu.

Menindaklanjuti kerjasama dimaksud, Pemerintah Daerah yang diwakili Sekertaris Daerah (Sekda), Salim Ganiru dan Direktur Program Pascasarjana, Said Hasan yang mewakili pihak Unkhair, menandatangani kesepakatan Memorandum of Agreement (MoA) yang disaksikan langsung Rektor Unkhair, Husen Alting di gedung rektorat lantai 4 Unkhair Ternate, Rabu (04/11/2020).

Salim Ganiru mengatakan, kerjasama antara Pemda Pulau Taliabu dengan Program Pascasarjana Unkhair Ternate adalah upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas SDM bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui pendidikan yang memadai.

Kerjasama ini, katanya, merupakan yang kedua kali setelah 3 tahun lalu dengan Fakultas Kedokteran Unkhair dengan memberikan kesempatan pada putra-putri terbaik tamatan SMA dari Taliabu untuk kuliah di Fakultas Kedokteran secara gratis. Sejak 3 tahun terakhir ini sudah 6 orang yang kuliah di FK dengan beasiswa penuh dari Pemda Taliabu.

Oleh karena itu, dengan adanya teken kerjasama ini, Pemda Pultab meningkatkan kerjasamanya dengan Program Magister S2 dengan mengijinkan PNS yang mengikuti perkuliahan dengan sistem Full Online (zoom meting).

“Melalui perkuliahan berbasis online, tentunya memberikan kemudahan bagi PNS. Karena nantinya mahasiswa S2 bisa ikuti saat di luar jam kantor, agar proses kuliah berjalan baik dan tidak menganggu saat jam kerja,” jelas dia.

Meski begitu, orang nomor tiga di Pulau Taliabu itu menuturkan, terbatasnya jumlah penerimaan mahasiswa baru pada Program Pascasarjana. “Isya Allah tahun depan akan kita tingkatkan dengan verifikasi keilmuan lain, selain ilmu-ilmu ekonomi seperti sekarang,” ujarnya.

Program S2 ini, lanjutnya, berlangsung 4 sememester dengan acuan keilmuan yang basic praktis. “Kami berharap jangan terlalu banyak teori yang diajarkan, tapi teori yang bisa aplikatif, untuk kemajuan daerah,” harapnya.

“Karena keterbatas kuota, tahun ini Hanya tersedia 10 orang untuk mahasiswa dengan program Ilmu-Ilmu Ekonomi,” imbuh Sekda yang juga eks wartawan tersebut.

Sambung Sekda, dirinya berharap dengan adanya kesempatan dalam mengembangkan kompetensi ASN ini dimaksud agar ASN semakin menguasai pekerjaan di bidangnya masing-masing.

“ASN mampu memberikan kontribusi yang lebih baik dengan membuat program yang benar-benar memberikan manfaat sesuai dengan bidang kerjanya, demi kepentingan daerah. Tidak ada pilihan bagi Pemerintah Daerah, kalau maju bersama ilmu, harus bisa menggandeng Perguruan Tinggi, terutama Program Pascasarjana,” tutupnya.