ENDE, metro7.co.id – Sebanyak 30 peserta pelaku ekonomi kreatif kota Ende dan Organisasi Pelaku Pariwisata Moni Kelimutu (P3MK). mengikuti pelatihan kerajinan dan home decor resin di Visitor Center Balai Taman Nasional Kelimutu, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. Pelatihan ini digelar Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) selama dua hari, Jumat-Minggu (25- 27/9/2020).

Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) melalui Siaran Pers yang diterima media ini menjelaskan,

kegiatan pelatihan ini adalah bentuk upaya peningkatan mutu, nilai serta variasi dari model souvenir dalam rangka mendukung geliat industri kreatif di daratan Flores.

Terpisah, Direktur Utama BOPLBF, Shana Fatina mengungkapkan, pelatihan kerajinan berbahan dasar resin adalah salah satu bentuk pembekalan yang diharapkan dapat memperkuat skill para pelaku industri kreatif di Kabupaten Ende agar lebih baik dan detail lagi dalam berkarya.

“Saya berharap teman-teman yang mengikuti kegiatan pelatihan ini bisa makin terampil, kreatif, dan inovatif. Ke depannya selain mampu berdaya saing, juga mampu memenuhi kebutuhan industri pariwisata daerah sendiri dan mendukung Labuan Bajo sebagai destinasi super premium,” kata Shana Fatina.

Shana menjelaskan, pada 2016 lalu, Presiden Joko Widodo menjadikan Flores sebagai salah satu fokus target pembangunan nasional. Dan pariwisata menjadi pintu masuk bagi pertumbuhan berbagai sektor lain, seperti pertanian, perkebunan, dan peternakan. Aktivitas industri kreatif perlu melibatkan peranserta masyarakat lokal sebagai komponen utama pembangunan.

Melalui pelatihan ini, kata Shana, BOPLBF memberi ide baru dan positif bagi para pengrajin produk kreatif di Kabupaten Ende, sesuai dengan misi BOPLBF ; menjadikan pariwisata yang berkelanjutan dan berbasis masyarakat.

“Pelatihan ini hanyalah dasar, pembekalan bagi teman-teman peserta. Yang kami harapkan tidak berhenti sampai di sini saja, tetapi terus mengeksplorasi berbagai bentuk kerajinan yang dapat dibuat melalui bahan dasar resin,” terang Shana.

Masa pandemi saat ini merupakan kesempatan baik bagi masyarakat untuk terus meningkatan kapasitas para pelaku industri kreatif melalui pelatihan ini. Tujuannya agar terus menambah keterampilan dan keahlian baru, dan membekali diri dengan inovasi guna meningkatkan nilai tambah, mutu dan keberagaman jenis produk souvenir.

“Kami percaya dengan eksplorasi secara terus menerus, teman-teman akan mampu menghasilkan banyak karya inovatif yang mampu memenuhi kebutuhan industri kreatif pariwisata Flores dan NTT lebih luas lagi. Menjadi tuan bagi pariwisata kita sendiri dan memperoleh penghidupan yang layak di daerah sendiri,” tegas Shana.

Pelatihan Kerajinan dan Home Dekor Resin ini merupakan yang ke 2 kalinya dilaksanakan BOPLBF. Sebelumnya dilaksanakan di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.

Ketua P3MK, Handrianus Bata Samsaman mengaku bangga mengikuti pelatihan itu. Menurutnya, pelatihan resin merupakan hal baru bagi masyarakat Ende.

“Terimakasih kepada BOPLBF yang telah berinisiatif melaksanakan kegiatan pelatihan resin ini. Resin sendiri bagi kami adalah hal yang baru. Tapi ternyata mudah untuk dipelajari dan diaplikasikan. Ini tentunya sangat membantu kami dan pelaku wisata maupun pelaku industri kreatif di sekitar kawasan Taman Nasional Kelimutu ini,“ ujar Hendrianus.

Dia berharap, pelatihan yang sangat bermanfaat ini tidak hanya sekali digelar. Pendampingan lebih lanjut BOPLBF perlu dilakukan.

Taman Nasional Kelimutu sendiri diapit oleh 24 desa penyangga yang terletak di 5 kecamatan, yaitu kecamatan Kelimutu, Wolojita, Ndona Timur, Ndona, dan Destusoko.

Beragam aktifitas di desa-desa penyangga sekitar Kelimutu dilakukan dalam rangka mendukung pariwisata. Pariwisata berbasis masyarakat diwujudkan melalui pengelolaan eco-homestay, aktifitas keseharian masyarakat seperti bertani dan berkebun, sanggar budaya, tenun, menganyam, dan berbagai aktifitas kreatif lainnya.***