FLORES, metro7.co.id – Pendekatan yang tekun, support serta kasih sayang dari keluarga dan lingkungan sekitar juga merupakan salah satu obat penunjang untuk menyembuhkan pasien yang mengalami gangguan kejiwaan.

Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) juga adalah manusia. Mereka jangan disisihkan. Mereka butuh support dari orang-orang terdekat hingga lingkungan sekitarnya.

Jeremias Lewar, warga asal Dusun Kelobong, Desa Boru, Kabupaten Flores Timur, NTT mengalami gangguan kejiwaan tahunan. Berwatak keras dan seringkali berkeliaran membuat ia disegani sehingga luput dari perhatian petugas kesehatan. Kondisi Jeremias tersebut membuat sang isteri memilih pergi dan tinggal bersama anaknya.

Melihat kondisi dan keadaan tersebut, Kepala Desa Boru Benediktus Baran Liwu dan Bhabinsa Koramil 1624 Boru, Koptu Yohanes B. Puka mengambil langkah dengan melakukan aksi kasih. Aksi kasih dilakukan dengan cara menyambangi kediamannya, melakukan pendekatan yang tekun, memberi support, menghadirkan istri dan anak-anaknya serta melakukan ritual penyegaran batin dengan cara memandikan pasien secara budaya Boru.

Ritual penyegaran batin tersebut dilaksanakan di kediaman ODGJ, didoakan oleh sesepuh pada Selasa, (1/9/2020).

Berkat obat Kasih, kondisi ODGJ tersebut kini berangsur baik. Ia telah berkomunikasi dengan baik bahkan sempat meminta maaf atas tindakannya yang menyinggung saat ia mengalami gangguan tersebut. Terharunya, saat itu, Jeremias dan istrinya Veronika Lewar saling merangkul dan memeluk satu sama lain dan saling mengucapkan rasa bahagia dan permohonan maaf.

Dikatakan Jeremias, ia merasa senang dan bahagia karena sudah dapat berkumpul bersama istri dan anaknya. Ia juga berkeinginan akan memulihkan kehidupan ekonomi keluarganya dengan kembali bekerja sebagai petani seperti yang ia geluti sebelumnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya keluarganya.

“Saya merasa bahagia dan lega sekali. Saat saya pulang kebun pasti air panas dan makanan sudah disiapkan untuk saya,” ucap Jeremias penuh haru.

Sebagai pemimpin pada desa yang penuh dengan persaudaraan tersebut, Benediktus mengatakan upaya yang dilakukan terhadap Jeremias merupakan tanggungjawabnya dalam Pemerintah Desa sebagai seorang ayah (Bapa Lewo) dalam mengatasi serta mencari solusi terhadap berbagai persoalan yang terjadi di wilayahnya.

“Hari ini Tuhan dan leluhur Lewotana Boruk Tana Bojang hadir di tengah kita. Tinggalkan segala kekurangan-kekurangan hari ini juga .Mari bersatu dan memulai kehidupan yang baru yang lebih baik,” ujar Benediktus.

Koptu Yohanes mengatakan aksi kasih tersebut merupakan bentuk pedulinya terhadap kondisi serta kehidupan keluarga ODGJ tersebut.

“Sebagian sesama manusia, dan bernaung di Lewotana Boru saya merasa perlu untuk mencari solusi untuk membantu sesama. Saya berharap bapak Jeremias sehat dan rumah tangga dari bapak Jeremias kembali rukun dan damai,” kata Koptu Yohanes. *