MALAKA, metro7.co.id  – Kawula muda atau bahasa trend sebutan bagi anak muda, adalah generasi melinial. Dimana mereka bukan memanjakan diri untuk selalu parasit kepada orang tua, namun justru menjadi agen perubahan dengan melakukan inovasi dengan potensi diri yang dimiliki, untuk menunjukan kepada orang lain khususnya orang tua, agar bangga akan anak atau Kaula muda jaman masa kini dengan pola hidup baru yang serba instan karna faktor global dan kecanggihan teknologi.

Hal ini dirasakan oleh seorang wartawan media metro7.co.id ketika mencoba mewawancarai tukang pangkas rambut dan penjual bensin eceran, malam tadi di tempat pangkas rambutnya vila salon.

Vinus Lake sapaannya menceritakan jalan hidupnya, ketika ia setelah tamat dari sekolah menegah atas jurusan akuntansi disebuah sekolah kejuruan katolik di daerah perbatasan NKRI-RDTL.
Tepatnya Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka propinsi NTT. Pada tahun 2013 ia tidak melanjutkàn studinya karna alasan ekonomi keluarga sehingga ia lebih memilih untuk mencari uang lewat ojek konvensional. Disamping ojek, ia justru membuka usaha pangkas rambut dengan bermodalkan pinjaman uang di bank. “Untuk membeli perlengkapan alat dan bahan kebutuhan pangkas rambut,” ungkapnya.

Demi memperlancar usahanya, ia mencoba tuk merekrut teman- temannya yang memiliki keahlian pangkas rambut yang notabenenya ada yang bersekolah dan juga menyewa tempat usaha pangkas rambut dengan jangka waktu satu tahun.

Vinus lebih lanjut menceritakan, selain membuka usaha pangkas rambut, ia juga menjadi calo penjualan bensin eceran, yang dalam seminggu dia harus berlangganan dengan petugas nosel pom bensin 3 kali seminggu. “Dengan mekanisme tatatertib antrian sejak dini hari, untuk bisa menjadi orang pertama dalam pengisian BBM,” tutur Vinus dengan bahasa santun.

Selain kesibukannya sebagai tukang pangkas rambut, ojek serta calo pengisian BBM, ia juga menggarap lahan sawah kurang lebih 1 hektar.

Sambil memangkas rambut saya, Vinus menceritakan bahwa untuk omset pangkas rambut sehari pamasukannya berkisar antara Rp 100 – 150 ribu rupiah, namun itu relatif akan pelanggan.

Dalam kesempatan itu juga Vinus berharap, kepada pemerintah khususnya Pemda Malaka terlebih lagi dari dinas koperasi, agar melihat usahanya ini tuk di jadikan contoh untuk membangkit spirit juang anak-anak milenia, untuk tidak lagi memakai  pola pikir lama seperti hura-hura, tawuran dan miras. Namun perlu berpikir inovatif dan lebih dewasa dalam mengolah potensi diri anak milinial yang punya visi jauh kedepan. *