FLORES, metro7.co.id – Kepala Sekolah SMPN 1 Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur Alfons Tube Hera, mengatakan selain sebagai bentuk kepedulian terhadap buramnya pendidikan di masa pandemi Covid-19, namun lebih dari itu, kehadiran Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Flores Timur Bernadus Beda Keda, dan Ketua YAPERSUKTIM RD Thomas Labina, Pr, dapat membawa angin segar terhadap lembaga yang dinahkodainya.

“Kami percaya bahwa kehadiran bapak berdua tidak hanya sebagai bentuk kepedulian tetapi dapat membawa angin segar yang membolehkan kami untuk mengadakan proses pembelajaran tatap muka walaupun itu hanya sistem shifting yang selama menjadi sebuah kerinduan,” tutur Alfons saat membawakan sambutan pembuka pada kegiatan tatap muka bersama Kepala Dinas PKO dengan Satuan Lembaga Pendidikan SMPN 1 Wulanggitang bersama para stakeholder, di Boru, Rabu, 2/9/2020.

Dikatakannya, pelaksanaan pembelajaran pada masa pandemi cukup memprihatinkan. Walau demikian, tak menyurutkan semangat pihaknya dalam menjalankan tugas sebagai abdi negara. Pelaksanaan pembelajaran sesuai petunjuk teknis Dinas hingga kini masih dilaksanakan dengan baik, seperti pembelajaran tanpa tatap muka yakni melalui sistim daring hingga pada proses pembelajaran yang harus berpindah lokus di titik-titik pembelajaran yang tersebar di desa-desa,maupun di dusun-dusun. Namun menurut Alfons, masih menyisahkan pesan dan kesan yang jauh dari harapan.

Menyikapi hal tersebut, belum lama ini, pihaknya menggelar pertemuan dengan menghadirkan orang tua peserta didik guna berdiskusi, menggali informasi serta mencari cara solutif. Dalam diskusi tersebut terdapat berbagai keresahan yang disampaikan oleh orang tua murid ketika peserta didik dirumahkan.

Lanjutnya, dalam diskusi terdapat kesepakatan forum bahwa proses pembelajaran yang dipandang efektif untuk bisa diterapkan pada lembaga tersebut yakni pembelajaran tatap muka dengan sistem shifting.

“Keputusan ini bukanlah yang terbaik, tetapi dari semua yang buruk barangkali langkah inilah yang terbaik. Tentu keputusan ini tidak mengabaikan protokoler kesehatan yang merupakan sebuah keharusan sebagai langkah preventif untuk memerangi Covid-19,” ujar Alfons.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas PKO Drs. Bernadus Beda Keda, mengatakan untuk saat ini, proses pembelajaran untuk semua sekolah di Flores Timur masih berpegang pada Surat Edaran Bupati Flores Timur dan surat himbauan Kepala Dinas PKO.

Kendati demikian, menurut Bernadus, Pemerintah Kabupaten Flores Timur tentunya akan memberikan kebijakan pembelajaran tatap muka namun perlu melalui berbagai pertimbangan kondisi, survei terhadap poin-poin kesiapan sekolah menuju pembelajaran tatap muka.

“Kita berharap agar kegiatan belajar mengajar tatap muka dapat dilaksanakan. Memang kita sedang rindu untuk tatap muka langsung. Lebih dari itu kita juga pingin mendidik dan mendidik anak-anak secara langsung,” kata Bernadus. *