MANGGARAI BARAT, metro7.co.id – Nahas menimpa Sam’an Dika (26), salah seorang instalator PT Telaga Ende tersengat arus listrik saat memperbaiki jaringan listrik di Gardu LB 166 yang terletak di RT 01/RW 01 Dusun I Nggorang, Desa Nggorang, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur, Rabu (4/11/2020) sekira pukul 10.57 WITA.

Akibat peristiwa itu, pria kelahiran Kelianda 12 April 1994 alamat RT 018/RW 003 Desa Sidodadi, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung itu terluka bakar pada bagian dada, paha dan alat kelamin.

Petugas PLN setempat bersama aparat kepolisian sektor Komodo berhasil mengevakuasi korban di lokasi kejadian. Sebuah tangga PLN daan satu unit dum truck dikerahkan ke lokasi kejadian saat proses evakuasi. Tak.lama kemudian, mobil pick up yang dikendarai Faletinus (44) pekerja irigasi Nggorang melarikan korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pratama Komodo yang terletak tidak jauh dari lokasi kejadian.

Dokter Florida Pantas yang menangani pasien kepada para awak media menjelaskan, korban tiba di RSUD Komodo sekira pukul 11.35 Wita. Korban, jelas Dokter Florida, menderita luka bakar pada area dada, paha kanan dan paha kiri dan alat kelamin .

Penanganan medis yang diberikan, kata Dokter Florida, yakni memberikan cairan dan tangani kegawatan dan lukanya. Sengatan arus listrik manifestasinya seperti luka bakar. Kulit yang terbakar melepuh.

“Korban mengalami luka bakar untuk sementara 19 % luka bakar pada area dada, paha kanan dan paha kiri dan alat kelamin. Organ dalam yang kena kemungkinan di ginjalnya. Kami belum tahu ginjal bagian mana. Kami masih pantau dari produksi urin. Ini luka bakar akibat sengatan listrik”, terang Dokter Florida saat di temui Wartawan di Ruang UGD RSUD Komodo, Rabu (4/11/2020).

Ditanya apa penanganan medis yang diberikan, dia menjelaskan Para medis memberikan penanganan kegawatan luka bakar di tubuh korban serta membwrikan cairan.

“Luka bakar itu biasanya kekurangan cairan. Kami berikan cairan. Sekarang kami masih observasi menjaga keseimbangan cairan. Sebentar lagi pasien kita pindahkan ke ruangan rawat inap. Untuk sementara kesadarannya bagus”, ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah, Direktur PT.Telaga Ende, Paulus Soge menjelaskan kronologis kejadian tersebut.

Dijelaskan, pukul 09.00 Wita, korban bersama Hendrikus, seorang teman instalator PT.Telaga Ende diperintahkan ke lokasi perbaikan jaringan listrik di Gardu LB 166 yang terletak di di RT 01/RW 01 Dusun I Nggorang, Desa Nggorang, Kecamatan Komodo.

Paulus Soge memerintahkan kedua instalator tersebut hanya untuk memperbaiki dua poin gangguan di gardu LB 166 sesuai dengan jadwal pemadaman PLN Labuan Bajo. Kedua poin perbaikan tersebut, kata Paulus, sudah dikerjakan.

Saat hendak pulang, korban naik kembali ke atas tiang untuk perbaiki tabung CO yang dijadwalkan diperbaiki pada Rabu sore sesuai jadwal PLN. Tetapi korban memberanikan diri naik kembali ke tiang listrik yang sedang tegangan tinggi.

“Kejadian tadi, Pak murni inisiatif korban sendiri. Bukan karena diperintah. Saya hanya perintahkan mereka kerja di dua poin perbaikan di gardu LB 166 sesuai jadwal PLN. Dan itu mereka sudah kerjakan. Entah mengapa, pada saat hendak pulang, dia naik lagi. Padahal temannya melarang agar jangan naik karena listrik sedang on, tegangan tinggi. Sempat dilarang agar jangan naik. Tapi dia berani naik untuk perbaiki tabung CO. Dia naik pakai tali safety mengerjakan tabung CO. Saat kejadian, temannya telepon saya. Mendapat kabar itu, saya meluncur ke lokasi”, ujarnya.

Informasi yang dihimpun media ini di lokasi kejadian menyebutkan, korban berpengalaman bekerja selama 10 tahun sebagai instalator jaringan listrik. Korban bergabung sebagai tenaga lepas di PT. Telaga Ende baru satu bulan belakangan.*