MAYBRAT, metro7.co.id – Kader Senior PDIP yang juga Putra Maybrat, Markus Jitmau, mengutarakan terkait wacana pengisian kekosongan Wakil Bupati, periode 2017-2022, yang akan dikembalikan ke partai Koalisi yaitu Golkar, PDIP, PKS dan Nasdem.

“Bila partai merekomendasikan saya Markus Jitmau sebagai wakil bupati massa sisa jabatan 2017-2020, pada prinsipnya saya siap masuk mendampingi bupati Maybrat, Bernard Sagrim dalam penyelenggaraan pemerintahan di masa sisa jabatan ini,” terangnya, Selasa (6/10).

Menurut Markus Jitmau yang juga Wakil Ketua MPI KNPI Provinsi Papua Barat ini bahwa selain wacana mempertimbangkan kearifan lokal (lokal conten) di Kabupaten Maybrat, hal itu baik, tetapi juga, jangan abaiakan aturan partai Politik.

“Saya sampaikan, nanti partai terima atau tidak, karena saya kader senior PDIP dari Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sorsel 2000-2005, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sorong selatan 2005-2010, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Maybrat 2010-2015, Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD PDP Perjuangan 2015-2020 dan Anggota DPRD Kabupaten Sorsel 2004-2009, Dari Fraksi PDI Perjuangan dan Anggota DPRD Kabuptaen Maybrat 2009-2014 Dari Fraksi PDI Perjuangan dan mantan Ketua GMKI Cabang Sorong 2002-20024, Mantan Ketua DPD KNPI Kota Sorong 2011-2014,”jelas dia.

“Jadi, pada prinsipnya saya siap, tergantung perjuangan dari teman-teman partai politik, karena saya adalah kader Senior PDIP. Saya masuk mengisi kekosongan Wakil Bupati Maybrat masa sisa jabatan, saya kira keluarga besar Aifat tidak keberataan itu, karena saya termasuk keluarga besar Apolos Sewa (alm) disana. Jadi, Hak-hak dari pak Wakil bupati Paskalis Kocu yang diminta keluarga kepada Pemerintah Kabupaten Maybrat pada prinsipnya kami ikut mendukung itu,” tuturnya.

Lanjut dia, terkait kekosongan jabatan Wabup Maybrat sebaiknya kata dia kembalikan ke partai koalisi untuk menentukan dan mengusulkan kader atau ketokohan yang ada untuk mendampingi bupati masa sisa jabatan ini. ***