SULA, metro7.co.id – Bupati Kepulauan Sula, Fifian Adeningsih Mus (FAM) giat menghadiri dan membukan kegiatan Bimtek Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa se Kabupaten Kepulauan Sula.

Turut hadir dalam kegiatan ini sebanyak 107 peserta yang terdiri dari Kepala Desa dan perangkatnya wilayah Kecamatan Mangoli Selatan, Mangoli Tengah, Mangoli Timur, Mangoli Utara Timur, Sulabesi Barat, Sulabesi Timur, Sulabesi Tengah dan Sulabesi Selatan.

Kegiatan tersebut bertujuan, mengatasi kemiskinan dan mengurangi kesenjangan, meningkatkan kualitas perencanaan dan penganggaran pembangunan di tingkat Desa dan mendorong infrastruktur pedesaan yang berlandaskan keadilan dan kearifan lokal sehingga dapat mewujudkan akuntabilitas dan transparansi penggunaan Dana Desa dan Alokasi Dana Desa menuju Sula Bahagia.

Pada sambutannya, Fifian menyampaikan, Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa adalah sebagai bentuk perwujudan komitmen Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) dalam mewujudkan pemeritahan yang baik dan bersih (Good and Clean Govemance).

“Semoga output dari pelaksanaan Bimtek ini dapat memberikan pencerahan ilmu kepada Kepala Desa dan Perangkatnya dalam memahami mekanisme proses perencanaan dan penganggaran, serta mampu mempertanggujawabkan setiap anggaran yang dikelola berdasarkan regulasi sengga dapat dilaksanakan dengan baik dan tidak multi tafsir dalam penerapan dan pelaksanaannya di Daerah, sehingga dapat terwujudnya akuntabilitas dan transparansi penggunaan Dana Desa dan Alokasi Dana Desa,” ungkap Bupati Sula, Jumat (10/6).

Fifian juga mengatakan, esensi pembengunan itu sendiri bermakna perunahan, artinya apa yang dibuat hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Untuk itu diperlukan perencanaan dan penganggaran yang baik, tepat dan fokus, sebab salah merencanakan sama dengan merencanakan kegagalan.

Bimtek yang dilaksanakan ini, lanjut Fifian, merupakan kolaborasi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan Pertanggungjawaban yang sangat penting dan strategis yang hendaknya dimanfaatkan untuk menciptakaan kesamaan pandangan sebagai pelaku pembangunan untuk mendudukan strategi, kebijakan, program, kegiatan, sub kegiatan prioritas nasional, provinsi, kabupaten, kecamatan dan Desa sehingga diharapkan dapat mensejahteraan rakyat.

“Para kepala Desa harus lebih fokus dan lebih bersemangat lagi melakukan terobosan inovatif dalam melaksanakan kegiatan, sub kegiatan yang telah diamanahkan masyarakat melalui APB-Desa. Ini sebagai momentum perubahan untuk berkarya nyata dan berbuat untuk masyarakat,” sambungya.

Menurutnya, pekerjaan besar akan lebih mudah jika dikerjakan secara bersama-sama, itulah pentingnya berkolaborasi. Proses penyusunan APB-Desa dan tahapan selanjutnya adalah melaksanakan program, kegiatan yang disusun bersama masyarakat.

“Para kepala Desa harus dapat berkolaborasi mengerjakan pekerjaan rumah yang tentunya duduk bersama-sama dan bekerja. Kepala Desa juga diharapkan membangun kolaborasi secara damai dan harmonis untuk membangun Daerah yang sama-sama kita cintai untuk mewujudkan Kabupaten Kepulauan Sula yang Bahagi,” tandasnya.