BREBES, metro7.co.id – Diduga telah non aktif selama beberapa waktu, satu perangkat desa Songgom yang menjabat kaur pembangunan belakangan diketahui aktif menuai persoalan, sayangnya persoalan tersebut ternyata tidak diketahui Pemerintah Kabupaten (Pemkab) lantaran diduga tidak adanya koordinasi.

“Kalau yang ini kami selama ini tidak tau karena tidak ada laporan dari desa maupun kecamatan, kami bahkan baru tahu dari pemberitaan kemarin,” kata Pemkab Brebes melalui Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinpermades) Kabupaten Brebes, Subagya HS, Jumat (12/1), melalui pesan singkat Whatsapp.

Atas persoalan tersebut bahkan Subagya merasa kaget atas informasi itu. “Kami juga kaget ketika kami membaca berita tersebut, Selanjutnya kami sudah minta camat Songgom untuk mengambil langkah langkah sesuai dengan regulasi yang ada,” terang Kepala Dinpermades Brebes.

Sementara sebelumnya Suprapto, salah satu perangkat yang diduga telah non aktif dan melakukan aktif kembali saat dikonfirmasi mengaku tidak aktif sudah satu tahun, bahkan diakuinya selama tidak aktif dirinya tetap masih menerima penghasilan tetapnya.

“Kalau yang disebutkan warga bahwa saya 4 tahun tidak aktif itu tidak benar, saya akui hanya 1 tahun,” kata Suprapto ditemui di kediamannya, Rabu (10/1).

Dirinya juga akui masih menerima siltap selama tidak aktif namun tidak diterima secara kontan lantaran langsung masuk ke rekening angsuran pinjamanya.

“Gaji masih saya terima, tetapi gaji tersebut langsung masuk ke rekening angsuran pinjaman kami,” lanjutnya.

Dibeberkanya ketidak aktifnya lantaran diminta oleh kades nya pada masa pemerintahan Sahuri, namun sejak saat ini pemerintahan dipimpin Pj Kades Ratono, ia diminta aktif kembali, bahkan diakuinya Pj kades sendiri yang meminta dan datang langsung kerumah nya.

Sebelumnya, Rabu (10/1) sejumlah warga Desa Songgom, Kecamatan Songgom Kabupaten Brebes sempat mengaku geram lantaran melihat perangkat diketahui telah non aktif tetapi belakangan aktif ngantor dan diduga masih menerima penghasilan tetap (Siltap) yang pada akhirnya gelar audensi ke kantor Balai desa Setempat.

Usai audensi, Muhamad Sobari atau dikenal Baron, salah satu peserta aksi mengaku geram adanya perangkat diketahui telah non aktif tetapi belakangan aktif.

“Minggu-minggu ini dia terlihat, kami kaget, Apalagi setelah kami mendengar beliau ini masih menerima gaji atau siltap padahal selama empat tahun tidak pernah hadir dan terlihat sebagai perangkat desa, ini membuat kami geram yang akhirnya melakukan audensi ke BPD untuk meminta kejelasan dan menuntut mundur perangkat itu,” kata Muhamad Sobari atau dikenal nama Baron kepada metro7 usai melakukan audensi, Rabu (10/1) di kantor Balai desa Songgom.

Dikatakan Baron, selain meminta perangkat itu mundur, 3 perangkat lain yang juga dianggap non aktif lantaran adanya dugaan kasus korupsi bersama kades nya beberapa bulan lalu juga di minta mundur.

Diketahui dalam audensi, Ketua BPD Desa Songgom mengaku akan merespon aspirasi warga dengan membuat surat tembusan ke dinas terkait.

Pj Kades Songgom, Ratono saat dimintai tanggapanya mengaku akan tetap prosedural dan akan mengkonsultasikan ke pihak kecamatan.