Gedung SMK 1 Mamuju Dirobohkan Akibat Gempa, Warga Manfaatkan Sisa Reruntuhan
MAMUJU, metro7.co.id – Pasca gempa yang mengguncang Kabupaten Mamuju Dan Kabupaten Majene yang berkekuatan 6,2 M, membuat sejumlah bangunan mengalami rusak parah.
Salah satu bangunan yang mengalami rusak parah adalah gedung Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Kabupaten Mamuju.
Akibat kerusakan parah pasca diguncang gempa, sejumlah bangunan sekolah tersebut terpaksa dirobohkan.
Pembongkaran bangunan sekolah yang terletak di Jalan Pattana Endeng, Kelurahan Rangas itu, dilakukan dengan mengerahkan alat berat.
Puluhan warga memanfaatkan mengambil sisa reruntuhan dari hasil pembongkaran. Berbekal alat seadanya seperti palu dan gergaji, mereka berlomba mengumpulkan atap dan balok yang masih bisa terpakai,
Salah seorang warga, Asram mengaku, sisa reruntuhan yang terkumpul akan dimanfaatkan untuk membangun hunian sementara yang lebih layak, setelah rumahnya hancur akibat gempa. “Untuk dipakai bikin rangka tenda, hunian sementara. Rumah memang tidak tumbang, tetapi banyak retaknya, sudak tidak layak pakai. Ada ketakutan dan kekhawatiran kalau ditempati lagi,” kata Asram kepada wartawan, Senin (25/01/2021).
Hal senada diungkapkan korban gempa lainnya Hasanuddin. Dia mengaku harus segera membangun hunian sementara agar dapat meninggalkan lokasi pengungsian. Apalagi selama di lokasi pengungsian yang berada di perbukitan, Hasanuddin mengaku jarang tersentuh bantuan.
“Ini untuk bikin tempat tinggal sementara dulu, karena rumah belum bisa ditempati karena gempa. Kita berharap pemerintah membantu agar segera ada hunian baru,” ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Barat Prof Gufran Darma Dirawan menyebut, ada sedikitnya 100 bangunan sekolah di daerah ini yang mengalami kerusakan akibat gempa. Beberapa di antaranya telah dilakukan pembongkaran.
“Kerusakan secara umum ada sekitar 112 bangunan yang rusak, beberapa di antaranya ini mengalami rusak yang sangat parah, beberapa di antaranya SMK 1 Rangas, yang hari ini sudah dilakukan pembongkaran secara utuh,” ujar Gufran kepada wartawan di lokasi terpisah.
Gufran juga menyebut, masih ada sejumlah gedung sekolah lainnya yang akan dibongkar, karena kondisi bangunannya tidak memungkinkan lagi untuk dimanfaatkan.
“Kemudian sementara itu setelah itu SMK 6 Malunda dan SMA 1 Tappalang yang akan dikerjakan untuk diratakan, karena kondisi bangunan yang memang sudah tidak memungkinkan lagi untuk dipakai selama proses pembelajaran,” pungkasnya.