Pupuk Langka dan Mahal, Petani di Desa Laikang Resah
TAKALAR, metro7.co.id – Petani di Takalar, khususnya di wilayah Dusun Likang, Desa Laikang kini cemas karena kelangkaan pupuk. Mereka terancam gagal panen.
Kelangkaan pupuk ini sudah terjadi beberapa bulan terakhir. Kalau pun ada, harga pupuk itu mahalnya bukan main. Selisihnya cukup tinggi dibanding kondisi normal.
Kondisi ini disikapi Direktur Eksekutif LSM BARAPI (Barisan Rakyat Anti Korupsi), Dirman Danker menuntut agar pupuk subsidi tidak terjadi kelangkaan. Selain itu, ia juga meminta agar Dinas Pertanian turun tangan terkait dugaan permainan, sehingga petani tidak dirugikan.
“Di beberapa kecamatan di takalar terkhusus di desa Laikang kecamatan Mangarabombang ada kelangkaan pupuk, meski sudah dilakukan pengawasan oleh Komisi Pengawasan Pupuk Pestisida (KPPP). Saya sedih melihat fenomena yang membuat petani sengsara,” kata Dirman Danker kepada wartawan lewat WhatsApp, Rabu (23/12/2020).
Jika ini fenomena alam mungkin semua masyarakat harus tabah menghadapinya. Tapi, ia mengendus adanya permainan dibalik kelangkaan pupuk bersubsidi ini.
“Kami menduga ada permainan di tingkat distributor. Mafia-mafia Ini yang harus ditangkap Polisi. Panggil distributor dan pihak terkait, kasihan petani di Laikang,” ketus Dirman Danker
Ia berharap Pemerintah Kabupaten Takalar dan pihak penegak hukum bergerak cepat sehingga petani bisa terselamatkan. “Tangkap pengusaha yang menumpuk dan menyimpan pupuk subsidi dalam skala besar yang menyalahi ketentuan,” ungkap pria yang biasa disapa Danker ini.
Sejumlah petani yang dihubungi mengakui soal kelangkaan pupuk tersebut. “Kelangkaan pupuk selalu terjadi di setiap tahun, saat mau menanam dan masa memupuk. Itu hal biasa, tapi kelangkaan sekarang luar biasa, saya cari di tempat lain tidak ada,” keluh daeng Lolo seorang petani Padi asal Kecamatan Mangarabombang kepada media ini.
Kini tanaman padi dg.lolo pertumbuhannya lamban dan terancam gagal panen.
“Itu padi pak yang berumur 50 hari belum diberi pupuk. Padahal, tanaman itu harusnya diberi pupuk pada umur 30 hari agar mendapatkan produksi optimal”,ucapnya sedih
Lanjut, beliau mengungkapkan, apabila tanaman padi tidak diberi pupuk, maka yang terjadi gagal panen. Sementara umur tanaman padi bisa dipanen ketika menginjak usia antara 90 hari sampai 100 hari. “Saya mencari pupuk Distributor tapi dia tidak ada, ujarnya.
Ia minta, pemerintah segera turun tangan mengatasi kelangkaan pupuk agar produksi jagung dan padi musim ini bisa tumbuh normal dan tidak terserang penyakit.imbuhnya.