OKU SELATAN, metro7.co.id – Memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) ke-69 tahun, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Isyana Lonitasari Popo Ali tinjau pelaksanaan pelayanan KB gratis di UPTD Puskesmas Muaradua dan UPTD Puskesmas Buay Rawan, kemaren.

Isyana Lonitasari saat disambangi disela kegiatannya mengatakan pelayanan KB gratis dengan target layanan sejuta akseptor ini dilakukan dalam rangka peringatan Harganas dan hari IBI yang di gelar secara serentak di Indonesia dan 19 kecamatan yang ada di OKU Selatan.

Dikatakanya, masing-masing UPTD Puskesmas di 19 Kecamatan yang ada di OKU Selatan menargetkan pelayanan kepada 236 akseptor KB dari berbagai jenis alat kontrasepsi​​​​​​.

Dari target 236 akseptor yang dilayani ini terdiri dari pemasangan kontrasepsi IUD untuk 28 orang, suntik sebanyak 52 orang, pil dan kondom sebanyak 156 orang.

Dengan adanya program KB geratis ini, maka bisa meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan norma keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan penduduk.

“Pengaturan kelahiran, memiliki benefit (keuntungan) kesehatan yang nyata, salah satu contoh pil kontrasepsi dapat mencegah terjadinya kanker uterus dan ovarium, penggunaan kondom dapat mencegah penularan penyakit menular seksual, seperti HIV,” jelasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana Kabupaten OKU Selatan, Bulandina menyampaikan, pada momentum peringatan Harganas tahun ini Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana bersama dengan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) melaksanakan pemasangan KB gratis di 19 UPTD Puskesmas.

Sementara itu kepala Dinas Kesehatan OKU Selatan dr Meri Astuti menuturkan bahwa pelaksanaan layanan KB gratis ini bekerja sama dengan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dalam rangka memperingati HUT Harganas XXVII tahun 2020 dan HUT IBI ke-69 tahun.

Pelayanan kepada ratusan Akseptor tersebut sudah berjalan tiga hari yang lalu, hingga selesai pada hari ini yang merupakan puncaknya. Hal itu dikarenakan pelayanan di tengah pandemi Covid-19 saat ini belum dapat dimungkinkan untuk ratusan akseptor dilayani secara serentak. Karena ada penerapan protokol kesehatan. ***