INDRALAYA, metro7.co.id – Seorang anak berusia 9 bulan di Tanjung Raja Timur, Ogan Ilir bernama Dianti Najwa Sihab mengalami kejang-kejang setelah menjalani imunisasi ketiga.

Menurut orang tua Najwa, anaknya mulai mengalami kejang sejak imunisasi ketiga difteri, pertusis dan tetanus (DPT) pada 9 November lalu.

Awalnya menjalani Imunisasi pertama DPT pada 24 Agustus lalu, setelah imunisasi pertama, anak kami demam panas selama beberapa hari sampai dua minggu lebih tidak sembuh,” kata Ansajidi saat ditemui di kediamannya di Lingkungan 3, RT 04 Kelurahan Tanjung Raja Timur, Kecamatan Tanjung Raja, Ogan Ilir, Selasa (29/12/2020).

Lalu imunisasi kedua DPT pada 28 September lalu di Puskemas Tanjung Raja, anaknya juga mengalami demam.

Setelah menjalani imunisasi ketiga DPT pada 9 November lalu, menurut Ansajidi, kondisi kesehatan anaknya makin mengkhawatirkan. “Karena Najwa selain demam juga sering kejang – kejang terutama di malam hari,” katanya.

Karena sering demam dan kejang-kejang, orang tua Najwa tanggal 28 Desember membawa anaknya itu ke Puskesmas Tanjung Raja tempat Najwa diimunisasi.

Menurut Kepala Puskesmas Tanjung Raja, Nelly Anggia Murni, ketika dikonfirmasi di puskesmas, 29/12 mengatakan mengenai Najwa yang sering demam dan kejang -kejang pada saat malam hari secara tehnis medis itu dokter yang lebih tau karena kemaren 28/12 sudah diperiksa oleh dokter. Dan kami pihak Puskesmas sudah rapat yang hasilnya dijadwalkan tanggal 30 Desember akan dirujuk ke RSUD Ogan Ilir, Tanjung Senai, agar dapat pemeriksaan lebih lengkap.

Sementara menurut dr Denis Mawarni menjelaskan, kondisi pasien itu kelihatannya bagus, karena gerakan tangan, kaki, sudah mulai merangkak perkembangannya bagus sesuai usianya. Kalau ada pengaruh dari imunisasi itu biasanya perkembangannya terganggu atau telat dari anak seusianya. Tapi kita butuh pemeriksaan lagi, karena pengakuan orang tuanya sering demam dan kejang-kejang terutama dimalam hari.

Untuk itu solusinya disarankan untuk di cek darah dulu takutnya ada infeksi yang menyebabkan Najwa kejang-kejang. Karena kejang -kejang itu pusatnya di otak, demam tinggi juga bisa mengakibatkan kejang-kejang. “Makanya kita kros cek melalui pemeriksaan darah dan Najwa dirawat inap sehingga pasien saat kejang-kejang dipantau oleh tenaga kesehatan,” ujar Denis. (*)