NIAS BARAT, metro7.co.id – Seorang Pakar Pertanian di Nias Barat Ir. Faahakho Dodo Gulo menjelaskan tentang sistem bertani padi sawah yang sebenarnya, Kamis (19/11/2020).

Setelah melihat hasil debat pertama pilkada Nias Barat, Ir. Faahakho Dodo Gulo selaku pakar pertanian sangat menyayangkan Paslon Nomor Urut Dua yang tidak tau tentang tata cara bertani padi sawah.

Melihat hal demikian, Ir. Faahakho Dodo Gulo menjelaskan kepada awak media bahwa sistem bertani padi sawah itu ada tiga jenis bukan hanya satu jenis saja.

Lewat penjelasan Pakar Pertanian Nias Barat Ir. Faahakho Dodo Gulo dapat diketahui bahwa menanam padi di tempat yang kering termasuk juga dari bagian ketiga jenis yang dia jelaskan.

Seperti yang terlontarkan saat debat kemarin, ia lihat bahwa pemaparan Elyunus Waruwu kepada Paslon Nomor Urut Satu Khenoki-Era Era tentang tidak benarnya menanam padi pada tempat kering. “Maka saya katakan, itu salah,” katanya.

Dijelaskan, sistem bertani sawah itu ada tiga jenis yaitu padi ladang atau ladang kering (Huma) “Nowi Bahili”, padi lahan datar/tadah hujan (Gogorancah) ” Ndaso”, padi sawah (yang menggunakan irigasi).

“Maka untuk itu, apa yang dilakukan oleh Khenoki Waruwu sebagai Calon Bupati Nias Barat Nomor urut satu saat menanam padi pada tempat kering waktu itu tidak salah karena yang dilakukan tergolong dari ketiga hal diatas,” katanya. *