SIANTAR, metro7.co.id – Dua bulan lebih sudah berlalu Insiden kebakaran yang melanda ruko lantai tiga yang beralamat di Jalan Penyabungan, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematang Siantar, tepatnya Sabtu (26/9/20) malam.

Namun hingga saat aparat kepolisian Resort Kota Pematangsiantar masih belum mengetahui persis pemicu dari insiden kebakaran tersebut.

Hal itu dikatakan oleh Kasubag Humas Polres Siantar Iptu Rusdi Ahya Saat di Temui wartawan di depan ruangannya Juma’at (27/11/2020) siang.

Saat ditanyai wartawan apakah pihaknya (Polres Siantar) sudah menerima hasil Labfor dari Polda Sumut paska kebakaran yang menelan 5 Orang korban tersebut.

Iptu Rusdi Ahya menyebut pihaknya masih belum menerima hasilnya. “Masil belum, nanti saya tanya dulu ya,” imbuhnya sembari meninggalkan wartawan.

Sebelumnya, Senin (28/09/2020) sekira pukul 14.30 Wib Bareskrim Polda Sumut (Labfor) tiba dilokasi kebakaran hebat tersebut. Saat itu disana sejumlah petugas yang mengenakan baju dinas bertuliskan Labfor Polda Sumut masih terus melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) dilantai bawah ruko tersebut.

Kanit Reskrim Polsek Siantar Barat Ipda John Purba saat ditemui wartawan di lokasi membenarkan hal tersebut. “Ia yang turun dari Tim Labfor Polda Sumut”, kata Ipda John Purba saat itu.

Sebagaiman untuk diingat Insiden kebakaran yang melanda ruko lantai tiga yang beralamat di Jalan Penyabungan, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematang Siantar, Sabtu (26/9/20) malam menelan 5 korban jiwa.

Kebakaran ruko yang sulap menjadi gudang gas tersebut hingga saat itu pihak kepolisian Resor Kota Pematang Siantar belum bisa menyimpulkan penyebab dari Kebakaran tersebut.

Sementara itu Kepala Bidang Pemadam Kebakaran (Kabid Damkar) Sat Pol PP Kota Siantar, Josua Haloho saat ditemui wartawan dilokasi mengatakan, pihaknya menerima informasi kebakaran sekira jam 19.36 WIB.

Mendapatkan informasi tersebut seluruh petugas pemadam kebakaran dikerahkan untuk melakukan pemadaman api, berselang beberapa Jam kemudian akhirnya api berhasil dipadamkan.

Sesuai yang ditemukan petugas Damkar, ada lima korban yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, ucap Josua.

Adapun identitas kelima korban tewas itu diantaranya, Yanti (39 tahun), Ameng (68 tahun, mertua Yanti), Clarisa (15 tahun), Kendrik (13 tahun) dan Kenjiro (8 tahun). Ketiga korban yang terakhir adalah anak dari Yanti.

Terpisah Jeriko Siregar (29) warga setempat mengaku saksi mata dalam peristiwa itu mengatakan, pertama mendengar ledakan dia belum melihat ada api, tapi selang sekitar satu menit terdengar ledakan kedua dan api langsung membubung tinggi membakar bangunan yang difungsikan sebagai gudang gas tersebut.

Melihat kobaran api yang terus membesar warga setempat berhamburan keluar dari rumah masing-masing, tidak berapa lama kemudian pihak pemadam kebakaran pun tiba dilokasi. *