SIANTAR, metro7.co.id – Jasad Sabarmen Damanik (63) yang hilang ditelan arus Sungai Bah Bolon ketika memancing ikan di kawasan Simpang Kantor, Jalan Nagahuta, Nagori Bosar, Kecamatan Panombean Pane, Simalungun pada Selasa (22/9) lalu, akhirnya ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa lagi.

Jasad toke gas LPG tinggal di Jalan Enggang, Kelurahan Sipinggol-pinggol, Kecamatan Siantar Barat ini, ketika ditemukan dalam kondisi tubuh sudah membengkak.

Posisi jasad Sabarmen Damanik ketika ditemukan tersangkut di bebatuan aliran Sungai Bah Bolon yang berjarak 2 (dua) kilometer dari tempatnya pertama kali jatuh persisnya di Kampung Sitio-tio, Belakang SMPN 10 Siantar, Kelurahan Setia Negara, Kecamatan Siantar Sitalasari, Jumat (25/9) sekira jam 07.00 WIB pagi.

Setelah dievakuasi dari aliran Sungai Bah Bolon menuju daratan, jasad Sabarmen Damanik dimasukkan ke dalam kantung jenazah, kemudian diboyong ke kamar instalasi jenazah dan forensik RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar untuk dibersihkan dan visum.

Kapolsek Siantar Martoba Iptu Amir Mahmud menerangkan, warga yang hendak mandi di sungai yang pertama kali menemukan jasad Sabarmen Damanik, sehingga langsung melaporkan ke pihak keluarga diteruskan melapor kepada pihak kepolisian, sehingga pihaknya turun ke TKP menyelidiki.

“Korban (Sabarmen Damanik) ini memancing ikan dan pancingnya terjatuh, saat dicari kealiran sungai, disitulah korban hanyut tergerus arus sungai.Tadi warga yang menemukan makanya kami bersama pihak BPBD langsung turun,” tandasnya.

Anaknya Iqbal Damanik (33) menerangkan, sejak dikabarkan orang tuanya Sabarmen Damanik hanyut ditelan Sungai Bah Bolon, dia bersama keluarga ikut membantu melakukan pencarian dengan menyusuri aliran sungai.

Iqbal sangat bersyukur lantaran jasad orang tuanya Sabarmen Damanik akhirnya dapat ditemukan meski kondisinya sudah keadaan meninggal dunia. “Kalau dibilang perasaan ini bercampur aduk bang. Bapak memang selama ini hoby memancing bang,” sambung Iqbal.

Sebelumnya Selasa (22/9) sekira jam 16.00 WIB, Sabarmen Damanik memancing ikan di aliran Sungai Bah bolon bersama abang iparnya, dan sekalian mengangon lembu.

Usai memancing, korban Sabarmen Damanik meninggalkan lokasi, dan berjalan menuju gubuknya.Tiba- tiba saja pancing milik korban Sabarmen Damanik terjatuh ke aliran sungai.

Semula korban Sabarmen Damanik tidak perduli dengan pancingnya yang terjatuh. Namun saat di dalam gubuk korban Sabarmen Damanik berpikir tentang pancingnya yang jatuh, lalu korban Sabarmen Damanik berfikir mencari pancingnya tersebut.

“Abang iparnya sudah melarang korban Sabarmen Damanik untuk mencari pancing yang terjatuh. Namun korban Sabarmen Damanik tetap pergi untuk mencari pancingnya yang diikuti Abang iparnya,” ketus saksi Sumarni.

Abang iparnya juga sudah melarang korban Sabarmen Damanik jangan sampai ke tengah aliran sungai untuk mencari pancingnya yang terjatuh. Namun lama kelamaan malah sampai ke tengah aliran sungai, kemudian korban Sabarmen Damanik hanyut disaksikan Abang iparnya.

Setelah diketahui korban Sabarmen Damanik hanyut, abang iparnya langsung melakukan pencarian, dan warga sekitar juga ikut melakukan pencarian.Namun korban Sabarmen yang hanyut di aliran Sungai Bah Bolon baru ditemukan pada Jumat (25/9) tadi sekira pukul 07.00 WIB pagi. *