LABUHANBATU, metro7.co.id – Banyak kawasan kumuh yang perlu diintervensi meskipun pihak PKK sebagai ujung tombak kepada Desa serta RSUD sebagai pemberdayaan masyarakat begitu juga OPD terkait sebagai landasan pengaturan gizi hingga pendidikan PAUD untuk segi psikologi.

Hal itu, disampaikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Labuhanbatu Hobol Z Rangkuti S.Sos,MM, membuka Diseminasi Audit Kasus Stunting Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2022.

” Ia betul, perlu kita intervensi kawasan kumuh, karena dampaknya banyak sekali, terganggu perkembangan otak, kecerdasan berkurang, diabetes, kurangnya panca indra, akibat dari stunting. jelasnya di kegiatan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Labuhanbatu di Aula Rapat Kantor Bappeda Labuhanbatu.

Sementara itu, Kepala DP2KB Hj. Mahrani SKM menjelaskan, kelompok sasaran sebagai upaya pencegahan kasus serta menganalisis faktor risiko stunting pada balita. Artinya upaya harus dilakukan seperti pencegahan, penanganan kasus, dan perbaikan tata laksana kasus serupa.

“Iya, dalam audit ini, ada rekomendasi penanganan kasus dan perbaikan serta upaya yang harus dilakukan oleh para narasumber yang merupakan tim pakar,” jelas Mahrani.

Adapun narasumber dalam kegiatan yakni, pakar bidang Obgyn dr. Tun Ali Ibrahim, SpOG., pakar bidang spesialis anak dr. Irania Thariaty Lubis, M.Ked, Ped, SP.A., pakar bidang gizi Bernike Doloksaribu, S.ST., M.Kes., dan pakar bidang psikologi Indrawaty Sinaga, M.Psi. *