Wamendag Yakin Perundingan Perjanjian DEFA 2023 Permudah Investasi Melalui Digital
JAKARTA, metro7.co id – Peluncuran perundingan Perjanjian Kerangka Kerja Ekonomi Digital ASEAN atau ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA) pada 2023 akan mempermudah dan memfasilitasi perdagangan barang, jasa, maupun investasi melalui ruang digital.
“Hal itu merupakan salah satu upaya ASEAN untuk menjawab tantangan global,” kata Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Jerry Sambuaga dalam acara ASEAN Investment Forum 2023 Day 2 yang dikutip melalui siaran pers, Senin (4/9).
Wamendag, Jerry menjelaskan, ada sejumlah negara ASEAN yang telah mengadopsi digitalisasi dalam memfasilitasi perdagangan barang, jasa, maupun investasi.
“Artinya, negara-negara di ASEAN memiliki infratruktur dasar dalam mengimplementasikan perundingan DEFA yang menggunakan teknologi sebagai medium dalam menjalin kerja sama,” bebernya.
Hal itu memiliki dampak yang sangat masif, karena mempermudah pelaku usaha di negara Asia Tenggara dalam menjalin kerja sama dengan menggunakan teknologi yang canggih yang telah diadopsi oleh masing-masing negara Asia Tenggara.
“Beberapa anggota ASEAN mempunyai langkah-langkah dan mekanisme yang lebih canggih dibandingkan negara-negara lain. Dengan kata lain, dibandingkan ldengan inisiatif lain seperti kerja sama regulasi untuk fasilitasi investasi di Uni Eropa yang diberlakukan secara otomatis dan seragam,” kata Mendag.
Wamendag, Jemeyakini implementasi DEFA akan selaras dengan Perjanjian Kawasan Investasi ASEAN atau ASEAN Investment Area Agreement yang ditandatangani seluruh negara anggota ASEAN pada 7 Oktober 1998. Secara khusus, merujuk pada investasi sebagai pilar utama untuk menarik penanaman modal asing.
Sejak itu, negara anggota ASEAN terus melakukan tindakan individual dan reformasi administratif. Termasuk langkah-langkah fasilitasi digital dalam meningkatkan lingkungan investasi nasional.
“ASEAN telah sejak lama berupaya menciptakan lingkungan investasi yang liberal, fasilitatif, transparan, ramah investor dan kompetitif,” ujar Wamendag.
Diketahui, ASEAN Investment Forum 2023, merupakan agenda tambahan dalam ASEAN Business and Investment Summit (ABIS) 2023 yang digelar pada 2-7 September 2023.
ABIS merupakan rangkaian dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 Perhimpunan Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) yang berlangsung dari 5-7 September 2023 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.
Negara yang hadir total ada 22 negara yang hadir, ada 11 negara asean Indonesia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja, dan Timor Leste.
Kemudian, ada sembilan negara yang mitra yang diundang diantaranya Republik Korea, India, Jepang, RRT, New Zealand, Kanada, Australia, Rusia, dan Amerika Serikat (AS).
Dengan tambahan dua negara lagi yakni, Bangladesh sebagai Ketua Indian Ocean Rim Association (IORA) dan Cooks Island sebagai Ketua Pasific Island Forum (PIF).
Indonesia juga akan mengundang organisasi internasional persatuan bangsa-bangsa (PBB), World Bank, International Monetary Fund (IMF), Word Economic Forum, IORA, dan PIF.