Oleh : Azmi Nabilah Abna Qonitah (Mahasiswa Hubungan Internasional di Universitas Muhammadiyah Malang

Manusia merupakan makhluk ciptaan-Nya yang paling istimewa, manusia diberikan perasaan, nafsu, serta akal dan pikiran.

Manusia adalah makhluk sosial yang tentunya tidak bisa hidup tanpa interaksi dengan manusia lainnya. Seperti pada umumnya dalam kehidupan bermasyarakat. Kita tentu memiliki peran dalam lingkungan kita sendiri, misalnya sebagai anak, orangtua, teman, saudara, dan masih banyak lagi.

Peran-peran yang kita emban sudah sepatutnya berjalan sesuai dengan yang seharusnya, dimana kita perlu bersikap baik dan peduli terhadap orang-orang di sekitar kita bahkan dengan diri sendiri.

Banyaknya perkembangan yang terjadi dimuka bumi ini tentunya membawa banyak perubahan pada perilaku, pola pikir, gaya hidup, dan cara interaksi. Hal ini sedari awal telah membawa dampak positif dan juga negatif terhadap pola pikir manusia, semuanya kembali kepada individu itu sendiri.

Perubahan yang terjadi di muka bumi ini tentunya tidak hanya memengaruhi hal-hal yang besar seperti ekonomi, politik dan yang lainnya, tetapi juga memengaruhi aktivitas sosial. Aktivitas sosial yang dimaksud adalah seperti cara bergaul, interaksi, berkomentar, bertukar pikiran, juga seperti mengikuti trend atau kebiasaan yang baru.

Begitu banyak bentuk pengaruh yang masuk ke dalam kehidupan kita, melalui media sosial atau hanya berdasarkan apa yang terjadi dikehidupan nyata, pengaruh-pengaruh tersebut membawa dampak positif dan negatif.

Dampak positifnya ialah, kita bisa menjadi individu yang memiliki pandangan luas dari berbagai sudut pandang tentang aspek-aspek kehidupan, sehingga kita dapat membangun hal baik dalam diri juga lebih mengerti terhadap permasalahan sosial bahkan dalam lingkup yang kecil.

Selain itu, dampak negatifnya ialah apabila kita tidak memilah hal-hal baru yang kita terima dan diterapkan begitu saja di kehidupan bermasyarakat, seperti memiliki ego yang tinggi, menanamkan mindset acuh, merasa paling benar, individualisme yang tinggi, selalu menyudutkan seseorang jika tak sependapat, bahkan berperilaku kasar hingga melakukan tindak kriminal.

Hal ini menjadikan kita sebagai individu yang tidak diinginkan keberadaannya di lingkup sosial. Hal-hal tersebut tentu akan memengaruhi pikiran bahkan kesehatan mental seseorang, karena tak semua individu memiliki mental yang kuat untuk menghadapi semua bentuk ketidaknyamanan yang dilakukan individu satu dan yang lainnya.

Kesehatan mental yang terganggu disebabkan oleh suatu kejadian didalam kehidupan yang tentunya meninggalkan pengaruh yang begitu besar terhadap sikap seseorang, seperti yang telah diuraikan kejadian-kejadian yang bisa memicu gangguan mental bisa bermula dari kebiasaan-kebiasaan kecil yang terus dilakukan seperti bersikap kasar atau victim blaming. Maka tak perlu lagi rasanya ditanyakan apakah kebiasaan-kebiasaan yang lebih besar dari itu seperti kekerasan dalam rumah tangga atau pelecehan bisa mengganggu kesehatan mental atau tidak.

Begitu sangat disayangkan bahwa hal-hal buruk tersebut sudah tidak lagi menjadi hal yang tabu didalam kehidupan, banyak orang yang menganggap tindakan buruk mereka tidak berdampak apa pun, bahkan hanya dianggap candaan semata.

Apabila kesehatan mental terganggu, akan muncul penyakit atau gangguan mental terhadap individu tersebut. Hal ini memicu tindakan-tindakan berbahaya seperti keinginan untuk menyakiti diri sendiri. Sungguh hal ini bukanlah perkara yang sepele, apabila perilaku buruk yang kita lakukan terhadap orang lain terus dilakukan, maka secara tak langsung kitalah yang mendorong orang tersebut untuk melukai dirinya sendiri.

Orang-orang yang memiliki gangguan mental harus berada dalam kondisi yang bisa memberikan kenyamanan terhadap mereka, perlu juga dukungan dan perhatian dari orang sekitar seperti kerabat, saudara, bahkan orang tua.

Menurut penelitian medis, gangguan kesehatan mental dipengaruhi oleh banyak hal, beberapa diantaranya seperti faktor genetik, mengalami diskriminasi, kehilangan orang tersayang, pengaruh obat berbahaya, tindak kejahatan yang pernah dialami dan tentunya masih banyak lagi.

Seseorang yang mengalami gangguan mental ada baiknya perlu memeriksakan diri mereka ke dokter atau psikiater, hal ini bertujuan untuk mengurangi rasa kecemasan dan meminta arahan untuk mengatasi gangguan ini, namun lagi dan lagi sangat disayangkan bahwa, sudah banyak pemikiran yang tertanam di sebagian orang bahwa apabila berkonsultasi ke psikiater dan semacamnya itu adalah orang yang tak waras, dan justru direndahkan juga disudutkan.

Kesehatan mental yang terus disepelekan akan menimbulkan lebih banyak lagi kekhawatiran, pasalnya tak jarang orang yang terkena gangguan mental terpicu untuk mengakhiri hidup mereka, mengingat kembali peran kita di dalam kehidupan masyarakat dan bagaimana seharusnya manusia berperilaku, mestilah kita memandang kedepan, berpikir dan berperilaku positif untuk diri sendiri dan orang banyak.

Apabila orang terdekat kita sedang melewati masa-masa sulit atau bahkan dalam keadaan yang begitu terpuruk hingga kesehatan mentalnya terganggu, ada baiknya kita memberi dukungan dan mencoba mengerti keadaannya.

Jadilah pendengar yang baik, dan posisikan diri kita sebagai orang yang dapat dipercaya sebagai tempat berbagi cerita. Jangan pernah membandingkan masalah yang sedang kita hadapi dengan orang lain, karena pada dasarnya batas kesanggupan manusia berbeda-beda, kita harus lebih peka terhadap lingkungan sekitar.

Bila melihat suatu peristiwa yang tidak seharusnya terjadi, ada baiknya kita turut membantu dan mengerahkan seluruh usaha yang kita bisa, tentu tak mudah namun bukan berarti kita tidak bisa. Namun kembali diperhatikan bahwa apabila diri kita sendiri pun merasa lelah dan tak bisa memberi banyak bantuan, cukup katakan hal-hal yang sekiranya bisa menenangkannya, jangan paksakan diri kita sendiri, karena kita pun perlu memerhatikan keadaan diri sendiri, karena apabila kita terus memaksakan menjadi orang yang selalu ada walau sebenarnya kita dalam kondisi yang sama buruknya, hal ini akan berujung sama yaitu timbulnya gangguan kesehatan mental.

Namun selain dari pada itu semua, sudah semestinya kita sebagai manusia yang mempercayai Tuhan dan segala kuasa-Nya berdoa demi ketenangan dan kelancaran didalam hidup ini.