Hari Tasyrik Setelah Idul Adha, Ini Makna Dan Amalannya
JAKARTA, metro7.co.id – Setelah merayakan Hari Raya Idul Adha pada 10 Dzulhijjah atau 31 Juli 2020, umat Islam bakal memasuki hari Tasyrik. Selama hari Tasyrik, umat Islam dilarang berpuasa.
Lantas apa amalan yang bisa dilakukan selama hari Tasyrik? Dan apa maknanya bagi umat Islam?
Hari Tasyrik adalah waktu-waktu setelah Idul Adha yakni pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Pada tahun ini bertepatan dengan 1, 2, dan 3 Agustus 2020.
“Hari Tasyrik adalah 3 hari setelah hari Raya Idul Adha yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah, sebab kita merayakan hari Raya Idul Adha pada 10 Dzulhijjah,” kata ahli fiqih ustaz Muhammad Ajib.
Ustaz Ajib menjelaskan, pada hari Tasyrik, umat Islam haram berpuasa. Meski tak diperbolehkan puasa, amalan lain sangat dianjurkan untuk dikerjakan selama hari Tasyrik.
“Para ulama sepakat bahwa hari lebaran termasuk hari Tasyrik haram hukumnya berpuasa. selain puasa maka amalan lainnya boleh dilakukan. Bahkan qurban pun, masih boleh dilakukan di hari Tasyrik dan memperbanyak bertakbir,” tutur Ajib.
Maksud larangan berpuasa pada hari Tasyrik, adalah karena pada waktu-waktu tersebut umat Islam diminta untuk merayakan hari Tasyrik dengan bergembira berbagi dan menikmati daging kurban. Pada hari ini pula disunahkan untuk bertakbir.
Berkurban dan menyembelih hewan kurban boleh dilakukan hingga hari terakhir hari Tasyrik yakni 13 Dzulhijjah atau tahun ini jatuh pada 3 Agustus 2020. Hewan kurban sudah boleh disembelih mulai dari terbit matahari pada 10 Dzulhijjah, setelah waktu mengerjakan salat Ied dan dua khotbah.
Sementara batas akhir menyembelih hewan kurban adalah saat matahari terbenam pada 13 Dzulhijjah. Hewan kurban juga boleh dibeli pada tanggal 13 Dzulhijjah dan disembelih sebelum waktu Magrib.
Selain berkurban, berikut sejumlah amalan yang bisa dilakukan di Hari Tasyrik.
1. Mengumandangkan takbir
2. Berzikir
3. Bersedekah
4. Membaca Alquran
5. Memperbanyak salat sunah
6. Menuntut ilmu agama.
“Perbanyak berbagi, bersedekah, dan zikir kepada Allah khususnya tahlil, takbir dan ucapan tahmid,” kata ustaz Wahyul Afif Al-Ghafiqi, yang dikutip dari CNN Indonesi pada 2018.***
Sumber : CNN Indonesia