Barabai — Pengasuh Pondok Pesantren Hayatul Ulum, KH Muhammad Arsyad, menyampaikan tausyiah pada acara majelis ta’lim Al-Madani yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Rabu (15/5) malam, di Pendopo HST.
Dalam tausyiahnya, KH Muhammad Arsyad menyampaikan bahwa ketika seseorang membaca dan mempelajari Al-Qur’an maka kita akan dihadapkan dengan dua perkara. Perkara pertama yang akan ditemui adalah harakat atau baris pada huruf hijaiyah, fathah (baris atas mendatar), kasrah (baris bawah menurun), dan dammah (baris depan).
“Analisis para ahli Al-Qur’an mengatakan bahwa 3 harakat ini melambangkan posisi kita dalam kehidupan, dammah melambangkan posisi puncak, fathah melambangkan posisi mendatar, dan kasrah melambangka posisi dibawah, apabila seseoang tidak pernah merasakan ketiga posisi ini dalam kehidupannya, maka dia belu merasakan manisnya hidup,” ujarnya.
Hal tersebut, menurutnya, karena seseorang akan merasakan manisnya ketika berada di puncak ketika dia berada di titik terendah dalam hidup, dan ketika dia berada di puncak maka dia akan mengayomi dan mempehatikan orang-orang yang berada di bawahnya, karena dia pernah merasakan berada di posisi bawah.
“Apabila seseorang tersebut tidak pernah merasakan salah satunya, maka yang terjadi adalah, ketidakpedulian pemimpin pada masyarakatnya, sedangkan yang berada di bawah akan mengalami kesenjangan sosial, sabar merupakan kuncinya, merasa cukup akan nikmat yang diberikan oleh Allah SWT menjadikan kita orang yang zuhud atau selalu merasa berkecukupan dengan apa yang ada,” ujarnya lagi.
Perkara yang kedua adalah ketika seseorang membaca Al-Qur’an tentu akan bertemu dengan panjang pendek dan berhenti (mad) dalam bacaaan Alqur’an. Menurut para ahli ini adalah undang-undang dalam kehidupan.
“Ketika kita memanjangkan bacaan maka itu berkaitan dengan memanjangkan perbuatan yang dibolehkan oleh Allah, dan apabila kita memendekkan atau menghentikan bacaan maka itu berhubungan dengan perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT,” ujarnya menambahkan.
Acara majelis ta’lim tersebut juga dihadiri oleh Bupati HST H Harun Nurasid, Kapolres HST AKBP Iwan Sonjaya, Dandim 1002/Barabai Letkol (Inf) Sulaiman Amiruddin, para tokoh agama dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten HST. AdvHumHST