METRO7. CO. ID, Tanjung – Berlibur ke Pegunungan atau Pantai dan Danau barangkali sudah biasa bagi warga Tabalong Lalu bagaimana bila berwisata di kebun sayur? Pasti menghadirkan kesan berbeda. Sebab, selain dapat menikmati alam, pulangnya bawa oleh-oleh yang bisa diolah di dapur.

Kebun aneka sayur di Desa Pugaan Kabupaten Tabalong, sedang ramai diperbincangkan. Maklum, kebun ini tidak seperti lazimnya milik petani yang hanya fokus dengan satu jenis tanaman. Agrowisata yang dikelola oleh salah satu warga tepatnya di Desa Pugaan ini menyediakan aneka sayur kebutuhan rumah tangga.

Lokasi kebun cukup strategis dan mudah dijangkau. Dari Jalan Raya pengunjung bisa berkendara ke Jalan A.Yani dengan jarak yang ditempuh sekitar 28 Kilometer dan akan menemui jalan di pertigaan batas Kabupaten Amuntai dan Tabalong, tinggal belok kanan ke Jalan Pematang Desa Pugaan sekitar 500 meter, dan disana akan menemui Objek wisata Sayuran tersebut.

Begitu tiba di lokasi, pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan mempesona. Berbagai sayut akan ditemui pada saat pintu masuk seperti timun yang sudah bergantungan, dan sisi pagar dengan sayuran kacang panjang.

Selain labu air ,timun yang bergelantungan , juga mata pengunjung dimanjakan dengan berbagai sayuran yang lain, seperti cabe , bayam,buncis,kangkung, pare ,terong hijau dan ungu, oyong ,dan kacang panjang yang siap dipetik bagi pengunjung yang ingin membeli.

Salah seorang warga yang berkunjung, Irma dari Desa Karangan Putih Kelua mengatakan objek wisata ini sangat bagus, selain tempatnya strategis juga pas untuk ngebeburit menunggu buka puasa.

“Objek wisata ini sangat cocok buat keluarga terutama ibu ibu untuk mendapatkan sayuran segar dengan cara memetik langsung selain itu harganya relatif lebih murah.”kata Irma yang sehari harinya bekerja sebagai pendamping desa.

Ia berharap, agar wisata sayuran ini untuk jenisnya agar bisa ditambah lebih banyak lagi,”kalo perlu ada buah buah juga untuk melengkapi wisata ini, selain itu kalau bisa ada tempat duduknya untuk bersantai.”Tuturnya.

Sementara itu pemilik lahan objek wisata sayuran, Dinor (41) mengungkapkan awalnya terbentuk objek wisata sayuran ini salah satunya karena suka berkebun dan juga sebagai penghasilan utamanya dalam mencukupi kehidupan sehari hari.

“Alhamdulilah setelah dibuka selama hampir dua bulan ini ,tempat saya banyak dikunjungi oleh warga baik dari Tabalong maupun Amuntai, dan hasilnya lumayan.”ujar Dinor.

Lanjutnya,awal terbentuk objek wisata ini lantaran melihat perkebunan dari kabupaten Hulu Sungai Tengah yakni Barabai yang akhirnya berinisiatif untuk membikin kebun sendiri tetapi bagaimana supaya kelihatan menarik.

” Untuk merancang sendiri kami memerlukan waktu selama hampir dua bulan bersama sama keluarga, juga karena adanya dukungan benih berkualitas dari Cap Panah Merah akhirnya objek wisata ini terealisasi dan hasilnya sudah mulai keliatan dari materi walaupun belum terlalu banyak.”Pungkasnya.

Dengan lahan seperempat hektar, tidak membuat objek wisata sayuran ini sepi pengunjung setiap harinya, lantaran objek wisata sayuran ini banyak menyediakan tempat spot spot untuk berswafoto.

“Jadi tempat ini memiliki manfaat ganda selain bisa berfoto foto,juga menjadikan agrowisata sebagai pasar sayur murah,jadi kebutuhan dapur terpenuhi tanpa datang kepasar tradisional dalam kebutuhan sayur.”pungkasnya.(Metro7/via)