TANJUNG – Permasalahan tabat sungai oleh warga Hapit – hapit Mahe dengan warga bebera desa di Kecamatan Bintang Ara mendapat perhatian Komisi II DPRD Tabalong.

Dimana tujuh orang anggota DPRD langsung datang kelokasi Sungai Riam Hapit hapit untuk melihat langsung tabat atau bendungan buatan warga, Selasa (9/4).

Dari pantauan anggota dewan dan dinas terkait dilokasi sungai posisi tabat memang sangat sulit di lewati ikan apa lagi di musim kemarau apa lagi ikan besar akan sulit untuk menyeberang tabat.

Permasalahan yang timbul akibat tabat tersebut menurut warga Kecamatan Bintang Ara, ikan – ikan besar tidak bisa mudik dari hilir ke hulu akibat adanya tabat sungai terbuat dari kayu hingga perolehan ikan sungai berkurang dan ikan ikan besar sulit di dapat.

“Kami juga ingin makan ikan kalau boleh ayo kita bersihkan sungai biar seperti dulu kami makan ikan warga Mahe juga makan ikan, kita sama – sama kembalikn sungai seperti dulu,” kata Kepala Desa Bintang Ara, M Misran.

Sedangkan Ketua RT Hapit hapit mengatakan pembutan tabat dilakukan karna air di riam sangat deras, jadi kalau ad tabat air akan normal.

“Kami siap membuka tabat asal desa desa lain dari Hikun sampai Mahe juga membuka tabat,” katanya lagi.

Pahriani anggota DPRD Tabalong meminta masarakat untuk menyelesaikan masalah dengan kepala dingin dan saling mrngormati.

“Kita semua bersaudara dan bukan org lain jadi kita bicarakan dengan baik permasalahan ini,” katanya.

Kepala Desa Mahe Murjani mengatakan akan berunding dengan warga Mahe dan Hapit hapit dengan mencoba mengambil kebijakan akan membuka tabat setengah sungai pada bulan kemarau sehingga ikan bisa mudik ke arah Bintang Ara.

Perwakilan Dinas Perikanan Rahmani saat dihadapan warga menjelaskan bahwa kegiatan menghalangi pertumbuhan perkembangbiakan ikan yang ada di sungai dilarang termasuk penangkpan ikan dengn setrum dan tuba putas.

Dinas Perikanan juga siap membntu mencarikan solusi pada perkembangan ikan yang mulai langka dengan menebar bibit bibit ikan di sungai.

Negosiasi di hadiri juga Camat Haruai Arianto dan Camat Bintang Ara Suriadi, jajaran kepolisian dan TNI. Namun, masih belum ada titik temu dan masih menunggu rapat desa warga Mahe. (metro7/reza)