Mengawali kegiatan tahun 2012, Seksi Penyuluhan Bidang Promosi Kesehatan Diskes Kabupaten Tabalong mengadakan siaran keliling, fogging dan abatisasi di Desa Masingai 2 Kecamatan Upau Kabupaten Tabalong, yang merupakan wilayah kerja UPT Puskesmas Upau, Jumat (2/3) lalu.

Hal tersebut dilakukan menyusul ditemukannya kasus positif DBD si wilayah tersebut. Kepala Seksi Penyuluhan A Rivai SKM MKes turun langsung melakukan penyuluhan terkait pencegahan dan pemberantasan penyakit Demam berdarah melalui gerakan 4M Plus, yaitu Menguras, Menutup, Mengubur, Memantau Plus tidak menggantung baju, memelihara ikan, menghindari gigitan nyamuk (pakai kelambu, obat nyamuk/lotion anti nyamuk) dan membubuhkan abate pada penampungan air.
Penyakit demam berdarah sangat terpengaruh oleh faktor lingkungan yang tidak sehat, seperti banyaknya sampah di penampungan air. Karena hal tersebut sangat mendukung tempat perindukan nyamuk.
Diharapkan dengan adanya promosi tersebut, masyarakat mengetahui, mau dan mampu melaksanakan pencegahan serta pemberantasan penyakit demam berdarah.
Sampai Maret 2012, di Kabupaten Tabalong telah terjadi 33 kasus DBD, tersebar di Kecamatan Murung Pudak, Tanta, Kelua, Banua lawas, Tanjung, dan Kecamatan Upau tepatnya di Desa Masingai 2.
Bidang Pengendalian dan Penyehatan Lingkungan melalui seksi Pengendalian penyakit juga telah mengadakan fogging fokus dan abatisasi di wilayah ini.
Fogging dilakukan dalam radius 100 meter² dari rumah penderita positif DBD untuk membunuh nyamuk dewasa (Aedes) yang tertular virus dengue penyebab demam berdarah. Sedangkan Abatisasi dilakukan untuk membunuh jentik nyamuk guna memutus mata rantai perkembangan nyamuk.
“Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, sedangkan abatisasi apabila tidak memperhatikan kebersihan lingkungan juga akan sia-sia. Karena itu peran serta dan dukungan masyarakat sangat dibutuhkan,” ujar A Rivai. Metro7/LQ