Suatu hari, saat masih duduk di kelas Enam SDN Buntu Karau, Normalinda bergegas pulang dari sekolah menuju rumah dengan mengengam erat dua benda dimasing-masing tangannya.
Kedua benda tersebut, ialah Piala ditangan kanannya dan piagam penghargaan ditangan kirinya.

Kedua benda tersebut, didapatnya sebagai tanda jika dirinya menjadi salah satu juara dalam lomba baca puisi tingkat pelajar SD yang diselangarakan waktu itu.
Tidak disangka, sejak itulah dara kelahiran 24 Maret 1996 silam ini, mulai tertarik dan menyenangi seni tarik suara. Bahkan hingga sekarang, seni tarik suaralah yang banyak telah mewarnai kehidupan gadis mungil 21 tahun tersebut.
Menurut Linda Sabrina, begitulah nama panggung yang dirinya pakai, sejak mengikuti lomba baca puisi itulah dirinya mulai menyukai seni tarik suara. Bahkan, kadang-kadang hampir tiap hari waktu luangnya digunakan untuk bernyanyi, entah itu saat melihat program music di televisi ataupun hanya sekedarmengikuti nyanyian lewat radio.
Seiring berjalan waktu, anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Muhammad Sabri dengan Arbanah ini mulai berani tampil ditengah kerumunan orang banyak.
Mulai dari acara resmi di sekolah, panggung besar hajatan warga hingga rekaman album khusus secara terus menerus dijalani oleh warga Desa Buntu Karau Kecamatan Juai ini.
“Awal bernyanyi dihadapan orang banyak, ialah saat diminta mengisi acara perpisahan sekolah,’’ ujar alumni Akademi Yapkesbi Banjarbaru ini saat mengobrol santai dengan penulis.
Namun dengan berjalannya waktu, menurut Sabrina, dirinya mulai terbiasanya bernyanyi diatas panggung dengan disaksikan orang banyak.
Keahliannya dalam tarik suara ini, lanjut dia, bukan tanpa rintanga atau didapat tanpa usaha. Namun lewat, semangat yang tinggi, latihan rutin dan dukungan keluarga maka dirinya bisa seperti saat ini.
Meski awal-awal, menurut dara yang bisa memainkan gitar dan piano ini, mendapat larangan dari orang tuanya saat mengeluti dunia seni tarik suara tersebut, namun akhirnya dukungan dari kedua orang tua dan keluarga didapatnya berkat banyak hal positif yang diraih melalui seni suara ini.
“Tapi sampai saat ini, batasan saat tampil bernyanyi dari orang tua masih berlaku yakni, tidak boleh memakai pakaian minim dan menjauhi segala bentuk narkoba,’’ ungkapnya.
Kedua jenis pantangan ini, menurut perempuan berparas ayu ini, menjadi menu wajib yang dijalankannya mulai dulu, sekarang dan akan datang tanpa ada kecuali.
Ditanya kenapa dirinya, menyukai seni tarik suara dibanding seni lainnya. Sabrina menjawab, lewat bernyanyilah dirinya bisa mengeksperisikan dirinya secara total.
“Bernyanyi bukan sekedar kesenangan bagi saya, tapi dia adalah panggilan jiwa,’’ ungkapnya denga mantap.
Teranyar, dalam seni tarik suara Linda Sabrina tengah mengikuti audisi pencarian bakat menyanyi disalah satu stasiun televise nasional yakni, program Liga dangdut indonesia.
Kini Sabrina, bersama sekitar 10 lebih peserta lainnya yang telah lulus audisi dari ribuan peserta yang mendaftar se Provinsi Kalsel tengah menunggu hasil pengumuman guna mewakili Kalsel dalam ajang kejuaraan bernyanyi dangdut yang digelar secara nasional tersebut.
“Iya saya tengah menunggu hasil audisi terakhir, jika berhasil masuk lima besar maka saya akan mewakili Kalsel dalam ajang tersebut,’’ bebernya.
Perjalananan karier Sabrina selama ini, tidak bisa dilepaskan dari sosok Utuh G yang juga merupakan salah satu seniman music yang ada di Kabupaten Balangan.

Warga Kecamatan Halong inilah, yang selama ini banyak menciptakan lagu khusus untuk dinyanyikan oleh Sabrina bahkan hingga membuat album sendiri.
Selain sang pencipta lagu, Utuh G juga merupakan teman duet Sabrina dibanyak penampilannya termasuk saat album perdana keduanya dibuat dengan judul “Basabar”.
Menurut Utuh G, sudah beberapa lagu diciptakannya khusus untuk Sabrina ini, baik itu dinyanyikan secara solo oleh Sabrina maupun duet bersama dirinya.
“Semua lagu yang saya ciptakan untuk Sabrina semuanya berjenis pop melayu indonesia Banjar. Ini memang jenis music dan lagu yang saya geluti selama ini,’’ ungkap prianya yang mahir bermain gitar ini.
Menurut dia, selain mempunyai keinginan kuat, Sabrina ini dengan mudah menerima setiap lagu yang dirinya ciptakan yang tentunya berjenis pop melayu indonesia banjar.
Bagi kita, mungkin nama Sabrina dan Utuh G ini tidak begitu familiar dalam daftar ingatan jika dibanding artis ternama tanah air. Namun tidak salah, jika kita ingin melihat atau mendengar hasil karya dari mareka berdua, mungkin hasil karya mareka bisa jadi salah satu alternative pilihan hiburan music bagi kita.
Memang hasil karya mareka berdua tidak dijual bebas dipasaran, namun jika kita ingin melihat atau mendengar hasil karya dari mareka berdua bisa lewat internet yakni, melalui channel Youtube dengan mengetik kalimat Lagu Banjar (Basabar) dikolom pencarian. (Metro7)