JAKARTA, metro7.co.id – Pemprov DKI Jakarta menggunakan peti mati dan patung diberi masker sebagai simbol untuk sosialisasi bahaya Covid-19.

Pemprov DKI berharap simbol yang digunakan itu menjadi renungan warga DKI akan bahaya Corona di Jakarta.

“Iya supaya warga tahu, itu kan inisiatif Pak Wagub, supaya mengingatkan masyarakat, kalau pakai Toa terus kan capek ya, spanduk juga nggak dibaca, mungkin dengan peti mati bakal sadar,” kata Wakil Wali Kota Jakpus, Irwandi, kepada media, Rabu (12/8/2020).

Irwandi mengatakan ide penggunaan peti mati untuk sosialisasi bahaya Corona itu berasal dari Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. Menurutnya, sosialisasi menggunakan Toa atau tulisan peringatan ke warga tidak efektif sehingga pihaknya menggunakan peti mati untuk sosialisasi.

Peti mati ini nantinya akan diletakkan di lokasi yang strategis agar bisa dilihat oleh warga. Di peti mati itu juga akan ditulis imbauan, seperti penggunaan masker dan jaga jarak agar masyarakat mematuhi protokol COVID.

“Jadi kita akan taruh di tempat tertentu yang dianggap paling strategis, misal di Kecamatan Johar, misalnya dekat pasar, dengan tulisan agar hati-hati dengan COVID, pakai masker, bla-bla-bla, ada tulisan gitulah, tapi dengan peti mati. Peti matinya kita bikin bentuk peti mati, tapi bukan peti mati beneran,” jelas Irwandi.

Selain peti mati, Pemprov DKI juga menggunakan simbol pemakaian masker di patung Jenderal Sudirman. Rencana pemasangan masker di patung Jenderal Sudirman itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Golkarmat) DKI Jakarta, Satriadi Gunawan. *