METRO7.CO.ID, Paringin- Angka kasus kematian bayi di Kabupaten Balangan masih cukup tinggi, buktinya berdasarkan data di Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan hingga Juni 2017 lalu sudah ada 14 kasus kematian bayi.
Jumlah ini meningkat jika dibanding pada tahun 2016 lalu, dimana hanya terjadi 13 kasus kematian bayi.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Balangan Ahmad Nasa’i, dari 14 kasus kematian bayi tersebut, kejadian tertinggi ada di wilayah kerja Puskesmas Awayan dan Paringin masing-masing 3 kasus, selanjutnya Puskesmas Batumandi.
Sedangkan, sisanya adalah Juai dan Lampihong masing-masing 2 kasus, dan terakhir masing-masing 1 kasus di Puskesmas Lokbatu dan Puskesmas Tebing Tinggi.
“Dari 14 kasus kematian tersebut 3 kasus disebabkan oleh Asfiksia, 3 Kasus Bayi dengan Berat Badan Lahir Ringan (BBLR), dan 7 kasus karena lain-lain hal, dan 1 kasus kejang,” ujar Nasa’i Pertemuan Evaluasi Program di aula kantor Dinkes, Senin (2/10/2017).
Terlepas dari itu, menurut Nasa’i, kemajuan yang dicapai dalam bidang pencegahan dan pemberantasan berbagai penyakit penyebab kematian akan tercermin secara jelas dengan menurunnya tingkat angka kematian bayi.
Dengan demikian, lanjut dia, angka kematian bayi merupakan tolak ukur yang sensitif dari semua upaya intervensi yang dilakukan oleh pemerintah khususnya di bidang kesehatan.
“Jadi apabila terjadi peningkatan angka kematian bayi, itu tidak bisa menyalahkan hanya 1 pihak saja, misalnya program Kesehatan Ibu dan Anak. Karena angka kematian bayi ini berkaitan dengan banyak hal dalam program kesehatan yang diselenggarakan,” ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskannya, dengan menyadari ini semua, maka Dinkes Balangan secara rutin menyelenggarakan pertemuan Evaluasi Program yang dihadiri oleh semua bidang yang ada di Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas, dan semua pengelola Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) se Kabupaten Balangan. “Lewat evaluasi ini, kami bisa menilai sebuah program dan memperoleh informasi tentang keberhasilan, kegagalan, dan pencapaian tujuan, kegiatan, hasil dan dampak serta biayanya yang kesemuanya akan segara ditindaklanjuti,” pungkasnya. (Metro7/sugi)