Di tahun kedua kepemimpinanya, Bupati HST H Harun Nurasid sukses mengantarkan HST meraih Piala Adipura untuk kategori Kota Kecil.
Keberhasiln itu sekaligus mencatat HST sebagai daerah yang mampu meraih penghargaan bergengsi di bidang lingkungan hidup tersebut, khususnya untuk kawasan Banua Anam.
Harun menerima langsung lambang supremasi kebersihan lingkungan tersebut dari Presiden RI H Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara dalam acara Peringatan Hari Lingkungan Hidup, Selasa (5/6/2012) tadi.
Dalam rangka menyambut Hari Lingkungan Hidup, Presiden mengajak masyarakat Indonesia untuk dapat mengembangkan energi bersih dan terbarukan dalam rangka pelestarian lingkungan yang berkelanjutan.
“Libatkan tokoh masyarakat dan LSM dalam menjaga kelestarian lingkungan yang berlandaskan nilaikearifan lokal” ujar presiden.   
Sementara itu Menteri Lingkungan Hidup Baltazar Kambuaya mengatakan bahwa kesadaran hidup bersih dan sehat masyarakat dari waktu ke waktu menunjukkan peningkatan yang menggembirakan.
“Karena itu pemerintah memprioritaskan daerah dan orang-orang  yang berjasa untuk mendapatkan penghargaan,” katanya.
 Harun mengatakan bahwa piala yang diberikan Presiden tersebut dipersembahkan kepada seluruh komponen dan masyarakat di Bumi Murakata.
 ”Keberhasilan diraih berkat dukungan dan partisipasi masyarakat dalam memberdayakan diri untuk menjaga dan memelihara kebersihan lingkungan, termasuk kualitas air dan udara,” ujar lelaki kelahiran Haruyan 12 Desember 1960 ini.
Harun yang dikenal ramah dan santun itu juga mengharapkan agar Piala Adipura dapat menggugah inspirasi dan memacu motivasi warganya dalam meningkatkan budaya hidup bersih dan sehat yang memang diwajibkan oleh ajaran Islam.
“Alhamdulillah, kita mendapatkan Piala Adipura. Namun yang harus diingat adalah mempertahankannya lebih berat dari merebut. Karena itu, seyogianya meningkatkan etos dan semangat kerja untuk meningkatkan prestasi di bidang lingkungan hidup,” tandasnya Harun.
Istimewanya, raihan nilai yang dicapai oleh HST, merupakan yang tertinggi di Kalsel, yaitu 75,09 atau melebihi point passing grade, 74. Kurun waktu lima tahun terakhir, perolehan poin Adipura Kota Barabai terus menanjak. Tren nilai itu terlihat dari grafik tahun 2008 silam yang hanya bercokol 60.64 poin, selanjutnya 2009 menjadi 65.67 poin, 2010 raih angka 68.41, tahun 2011 mendapat poin 72.19 dan terakhir 75,09.
 Harun Nurasid sangat bahagia dan bangga atas keberhasilan Kota Barabai membawa pulang Tropi Adipura. Lambang supremasi kebersihan serta pengelolaan lingkungan itu didambakan dan menjadi impian sejak puluhan tahun.
”Kita harus memberikan apresiasi kepada BPLH HST dan pasukan kuning, serta SKPD terkait,” imbuhnya.
 Plt. Kepala BPLH H Ahmad Tamzil menerangkan bahwa sektor yang dinilai sangat menggembirakan, seperti penilaian 5 komplek perumahan, jalan arteri, jalan kolektor atau penghubung ikut menyumbang nilai di atas 70 poin.
 “Bahkan pusat pertokoan Garuda, Murakata Indah, Pasar Baru ikut memberi nilai sangat bagus. Belum lagi lingkungan kantor seperti kantor Bupati HST, Bappeda, Dinas PU, perindustrian, BPLH, dan BKKBN pada tahap pertama, poinnya juga sangat memuaskan.
 Sementara untuk nilai sekolah-sekolah juga tinggi, seperti SDN Barabai Timur 1 dan 2, SMU Negeri 1, SMPN 1, 2, 3, SMKN 1, SDN Gambah, dan SMAN 4.
 “Puskesmas Barabai dan RSUD H Damanhuri mampu mengumpulkan nilai diatas 80. Hal yang sama juga buat hutan kota, taman kota Ganesya, TPA Telang Barabai, dan sungai Barabai. Kerja terberat adalah menata pasar, termasuk mengelola hutan kota,” terangnya.
 Ditambahkan Tamzil bahwa prestasi Piala Adipura ini menunjukkan  bahwa 2 indikator pokok kriteria Adipura sukses dijalankan, yaitu kondisi fisik lingkungan perkotaan dalam hal kebersihan dan keteduhan kota, pengelolaan lingkungan perkotaan (non-fisik), yang meliputi institusi, manajemen, dan daya tanggap. advhst