AMUNTAI Masyarakat HSU akhir-akhir ini dibuat resah oleh kawanan jambret yang sering beraksi di tempat sepi. Salah satu korbannya adalah seorang nenek warga Jalan Lambung Mangkurat Gg Keramat yang perhiasannya digasak sekira pukul 06.00 WITA, Senin (2/7/2012) lalu.
Korban yang bernama Hj Norma (70) saat itu sedang jalan-jalan pagi di sekitar gang dekat rumahnya.
Namun naas bagi nenek tersebut, di saat jalanan sepi, kawanan jambret dengan santainya merenggut kalung emas seberat 15 gram yang dikenakannya.
Antara takut dan takjub nenek tersebut tidak bisa berbuat apa-apa selain hanya diam tertegun, karena tidak percaya bahwa dirinya telah menjadi korban jambret.
Seorang saksi mata yang tidak mau disebutkan namanya mengaku sempat melihat aksi tersebut, namun yang bersangkutan juga tidak dapat berbuat banyak karena setelah melakukan aksinya, para pelaku langsung kabur meninggalkan lokasi kejadian dengan sepeda motor.
“Saya melihat saat jambret tersebut beraksi, namun saya tidak menyangka kalau orang tersebut adalah jambret. Mereka kelihatan tenang sekali dalam melakukan aksinya sambil mengendarai sepeda motor,” jelas sumber.
Ia memberikan keterangan bahwa kawanan jambret tersebut menggunakan sepeda motor jenis matik berboncengan dengan temannya.
Sebelumnya, kejadian serupa juga dialami oleh warga Jalan Brigjen H Hasan Baseri di jalan Bihman Villa ketika sepulang dari kuliah.
“Saat itu istri saya mau pulang dari kuliah pada hari Senin tanggal 18 Juni 2012 sekira pukul 16.30 WITA. Kebetulan kala itu jalanan sedang sepi, belum berapa jauh meninggalkan kampus, dari belakang tiba-tiba isteri saya dipepet sepeda motor,” jelasnya.
Dalam posisi terjatuh, gelang emas yang dipakai istri korban pun direnggut paksa oleh jambret tersebut yang kemudian langsung meninggalkan korban di jalan.
Dalam peristiwa tersebut korban kehilangan gelang emas seberat 20 gram atau kalau diuangkan sekitar Rp10 jutaan.
Selang berapa hari setelah kejadian, korban baru melaporkannya ke pihak yang berwajib.
Dalam dua minggu terakhir, kawanan jambret tersebut sudah melakukan aksinya sebanyak empat kali di tempat yang berbeda.
Kebanyakan korbannya adalah perempuan yang mengenakan perhiasan di tubuhnya dan modusnya pun selalu sama, yakni dengan menyerempet korban hingga jatuh.
Warga berharap pihak kepolisian segera menindaklanjuti lapora tersebut, agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
Kapolsek Amuntai Kota, Iptu Agus Tamjid SSos ketika dikonfirmasi mengaku sejauh ini pihaknya baru menerima satu laporan dari beberapa kejadian penjambretan yang dialami warga di wilayah Amuntai Tengah.
“Kita Cuma menerima satu laporan penjambretan yang terjadi di Jalan Bihman Villa. Itu pun yang melapor suami korban, sedang korban saat itu masih berada di tempat orang tuanya di luar kota,” jelasnya.
Pihak kepolisian berharap, warga melaporkan setiap kejadian kriminal yang dketahuinya, supaya pihak kepolisian dapat menindaklanjuti tindak kriminal tersebut.
“Kalau warga tidak aktif melaporkan tindak kejahatan, kami dari kepolisian akan sangat sulit untuk menindaklanjutinya,” jelasnya.
Saat ini polisi sedang menelusuri setiap jalan-jalan yang rawan terjadi tindak kejahatan dengan harapan saat pihaknya melakukan patroli dapat bertemu dengan pelaku. Metro7/Ayie