BANJARBARU, metro7.co.id – Kalimantan Selatan mempersiapkan 54 situs untuk diajukan sebagai cagar budaya yang harus diangkat untuk penilaian Unesco Geopark Meratus, yakni dengan menggunakan Meratus diangkat sebagai simbol Borneo dan bentuk utama dari bentuk Intan.

Dalam acara Coffee Talk Diskominfo Kalsel, hadir narasumber Wakil Ketua Umum Badan Pengelola Geopark Meratus Kalsel Ir H Nurul Fajar Desira , CES, dank Ketua Harian Badan Pengembangan Geopark Meratus (BPGM) Hanifa Dwi Nirwana, di Setara Coffee, Selasa (26/9).

Acara tersebut membahas konsep dari pengembangan geopark yaitu meliputi tiga pilar tujuan geopark di antaranya warisan dan keaneka ragaman geologi, keaneka ragaman budaya, dan keaneka ragaman hayati.

Penilaian situs cagar alam berada di 4 titik rute, yaitu rute Timur, Rute Barat, rute selatan, dan rute Utara yang akan di perkenalkan dan akan di berikan penjelasan kepada penilai dari Unesco.

Wakil Ketua Umum Badan Pengelola Geopark Meratus Kalsel Ir H Nurul Fajar Desira mengatakan, usulan itu sedang dalam proses dan usulan tersebut akan menyerahkan dokumen dalam tiga bahasa Dan akan di evaluasi terus akan di usulkan ke Geopark.

“Dokumen tersebut untuk di pelajari kalo memang layak sekitar bulan April atau Mei akan datang tim penilai, apakah benar tim penilai apa benar seperti yang d jelaskan dalam dokumen tersebut, dan apa faham masyarakat tentang apa arti Geopark itu, Kami optimis kita bisa jadi Geopark Dunia Unesco,” katanya.

Ketua Harian Badan Pengembangan Geopark Meratus Hanifa Dei Nirwana juga menyampaikan, sudah mempunyai persiapan, yaitu aksesibilitas, visibilitas, dan juga infrastruktur pendukung yang lain.

“Di samping itu juga persiapan di masyarakat, di mana kami untuk berusaha membuat masyarakat memahami dan meningkat kemampuannya secara ekonomi, dalam hal ini kita juga mendorong geopark melalui souvenir, kuliner, dan beberapa hal lain di dalam pengelolaan dari situs situs mereka,” pungkasnya.