BANJARBARU, metro7.co.id – Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), H Sahbirin Noor memastikan hingga Minggu ke-4 bulan Februari inflasi masih terkendali di daerahnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Secara year-on-year (yoy), inflasi Kalsel pada Januari 2024 tercatat sebesar 2,79 persen.

Hal itu disampaikan Gubernur Kalsel Paman Birim melalui Plt Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, drh Suparmi usai mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang secara rutin digelar oleh Kementerian Dalam Negeri secara daring di ruang Comment Center kantor Gubernur Kalsel Banjarbaru, Senin (26/2) pagi.

“Alhamdulillah hingga minggu ke 4 inflasi di Kalsel terus terkendali, tentunya ini atas kerjasama yang sangat solid tim TPID dibawah komando Gubernur Sahbirin Noor,” katanya.

Suparmi menyebutkan, salah satu poin dari rakor tersebut yang memberikan nilai positif yakni posisi inflasi Kalsel, khususnya untuk beras berada diposisi terendah di zona B, serta Indeks Perkembangan Harga (IPH) Kalsel berada di urutan kedua terendah nasional.

Gubernur Kalsel, Sahbirin, mengatakan, pihaknya terus berkomitmen untuk menjaga ketersediaan bahan pokok terlebih jelang bulan suci Ramadhan.

“Inflasi sudah sangat terkendali ya, tentunya ini terus kita jaga, saat ini tim TPID Kalsel dan TPID Pemkab juga tengah melaksanakan pasar murah,” sebutnya.

Sementara itu, Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendagri RI, Tomsi Tohir berpesan kepada pemerintah daerah untuk dapat senantiasa secara rutin memantau perkembangan harga pasar serta melaksanakan upaya konkret pengendalian inflasi daerah guna menekan laju peningkatan harga dan inflasi.

Pemimpin wilayah perum bulog kanwil kalsel, Dani Satrio mengatakan, dalam menjaga stabilisasi harga terutama beras, perlu bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.

“Memang untuk beras ini, kita memang konsentrasi untuk menjaga stabilisasi dan atas bantuan dukungan dari Pemprov Kalsel, sekarang kita menjalankan tugas untuk penyaluran bantuan pangan,” ujarnya.

Kepala Wilayah Bulog Kalsel, Dadi Satrio. Ia juga menjelaskan jika langkah stabilisasi yang dilakukan sesuai dengan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

“SPHP jadi konsentrasi untuk bisa memupuk stok, jadi saat ini stok sangat aman sampai dengan bulan Ramadan mendatang,” tutupnya