BANJARMASIN, metro7.co.id – Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) empat Menteri tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi Covid-19, rencana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah akan dimulai awal Juli 2021.

Langkah awal pasca libur panjang ini mendapat apresiasi positif Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kalsel, Wahyudi Rahman bahwa pembelajaran tatap muka langsung ini juga akan diterapkan di banua.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim telah menetapkan beberapa ketentuan, diantaranya adalah durasi pembelajaran tatap muka di sekolah maksimal dua jam selama dua hari per minggu dengan kapasitas siswa 25 persen per kelas.

“Sebagai wakil rakyat kami respon positif, kasihan anak-anak kita sudah lama sekali tidak belajar tatap muka,” ujar Wahyudi.

Menindaklanjuti isi SKB tersebut pihaknya segera memanggil SKPD terkait termasuk Satgas Covid-19 guna menyamakan persepsi perihal teknis pelaksanaannya nanti.

“Seyogyanya memang wacana pembelajaran tatap muka di SMA dan SMK sederajat sudah masuk tahapan usulan yang sebelumnya disampaikan Kepala Sekolah kepada Dinas Pendidikan Provinsi Kalsel,” terangnya.

Hal ini bagai gayung bersambut sehingga diperlukan koordinasi bersama, jika memenuhi syarat, ujarnya, maka pada minggu ketiga Juni diteruskan kepada Pj Gubernur untuk mendapatkan persetujuan.

“Apabila mendapat persetujuan maka tahun ajaran baru 2021/2022 kegiatan PTM secara bertahap dan terbatas bisa dimulai, misal dengan simulasi dulu,” sarannya.

Namun demikian segala keputusan terakhir pelaksanaan PTM sepenuhnya berada di tangan Satgas Covid-19 baik di tingkat Provinsi maupun di Kabupaten/Kota.

Selain itu sambung politisi muda PDIP ini, mengenai program vaksinasi Covid-19 bagi tenaga pendidik (guru) di Kalsel masih belum rampung karena Dinas Kesehatan kekurangan vaksin.

“Info dari Dinas Kesehatan, vaksin untuk tenaga pengajar belum datang. Vaksinasi Covid masih fokus pada lansia,” sebut Wahyudi.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, H. Muhammad Muslim menegaskan, realisasi guru yang telah divaksin Covid-19, tahap I sebanyak 53% dan tahap II sebanyak 27% dengan rincian jumlah guru di 13 Kabupaten/Kota sebanyak 105.116 orang dan yang menerima vaksin sebanyak 55.671 orang.

Kemudian rencana belajar tatap muka tidak harus serempak dilaksanakan semua bisa bertahap sambil melihat situasi kondisi di lapangan, adapun syarat tenaga pengajar saat dilangsungkan pembelajaran tatap muka diwajibkan sudah bervaksin.

“PTM tidak harus serempak, tergantung kebijakan di masing-masing tingkat Kabupaten Kota atas pertimbangan efektifitas PPKM yang sudah dilaksanakan, apakah sudah zona hijau,” katanya.

Hal penting lainnya sambung Muslim saat PTM nanti konsistensi penerapan protokol kesehatan harus dijalankan dan peserta didik wajib disiplin ditambah fasilitas prokes harus ada.

Kepada dewan guru diharapkan bisa mengedukasi pelajar dengan memberikan pengetahuan tentang Covid-19 sehingga para pelajar ini bisa paham dan mengerti kenapa harus taat protokol kesehatan.

“Kita sudah mampu beradaptasi dengan wabah virus mendunia ini dan kita harus yakin pandemi ini segera berakhir dengan tidak kendor protokol kesehatan, jaga imunitas perbanyak berdoa kepada Allah SWT,” tandasnya. ***