Tes mental merupakan tahapan yang cukup berat. Salah satunya adalah kami harus menjawab soal-soal yang tidak biasa pada pukul 12 malam. Setelah seharian harus mangarjakan soal yang berat, kami juga diwajibkan harus tetap berkonsentrasi hingga titik jenuh. Menurut pengawasnya, perubahan model tulisan juga menunjukkan fokus seseorang juga berubah,” ujar Pitoyo.
Itulah pengalaman baru yang dijalani salah seorang calon siswa SMA Banua Kabupaten Balangan. Mereka diharuskan menjalani tes khusus yang dilaksanakan pihak sekolah dengan dibantu oleh pihak TNI, untuk menguji kesiapan mental dan fisik.
   Wakil Kepala Sekolah SMPN 4 Paringin, M Edi Prayitno mengaku, pihak sekolah sangat bangga atas prestasi siswanya yang berhasil masuk dalam SMA Banua.
Para peserta mengakui persaingan masuk dalam SMA Banua sangat ketat.
“Kami juga ingin membuat orang tua bangga,” ucap iqbal.
Setelah para peserta mengikuti tes akademik, dilanjutkan dengan tahap eliminasi untuk menuju tes fisik dan kesehatan. Sampai di sini, beberapa peserta harus puas dengan eliminasi. 
   Tes kesehatan tersebut meliputi rontgen, pemeriksaan darah, urine, THT, dan lain-lain.
Para calon siswa yang rata-rata belum pernah menjalani tes tersebut, terlihat kikuk bahkan terkesan takut. Namun tak sedikit juga yang tetap tegar menjalaninya hingga akhir. Metro7/Sri