BANJARMASIN – Inafis berperan penting dalam mengidentifikasi seseorang melalui cara ilmiah pemeriksaan sidik jari. Polisi Inafis hampir selalu dilibatkan dalam proses penyelidikan kejahatan.

Fungsi Inafis sama dengan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) yaitu satuan kerja di bawah Bareskrim Mabes Polri sebagai bantuan teknis penyidik dalam rangka penyelidikan dan penyidikan tindak pidana.

Polda Kalsel menggelar coaching clinic dalam rangka pembinaan teknis fungsi laboratorium forensik dalam penanganan TKP dan barang bukti kepada para penyidik dan personil identifikasi, Kamis (5/3/2020) pukul 08.00 wita di Aula Bhayangkari Mathilda Batlayeri.

Acara tersebut dihadiri Bidang Labfor dari Polda Jatim di Ketuai Kombes Haris Aksara, Direktur Reskrimum Polda Kalsel Kombes Pol Sugeng Riyadi, Kasat Reskrim, Kasat Narkoba, Kaur Ident Jajaran Polda Kalsel, para Penyidik dari Dit Reskrimum, Dit Reskrimsus, Dit Resnarkoba, Dir Lantas, Dit Polairud dan Bid Propam Polda Kalsel.

Kapolda Kalsel Irjen Pol Yazid Fanani melalui Direktur Reskrimum Polda Kalsel Kombes Pol Sugeng Riyadi menuturkan dalam era globalisasi dan transparasi saat ini penyidik harus sudah meninggalkan cara penyidikan konvensional yang hanya mengandalkan pengakuan tersangka saksi dan harus berpindah pada Scientific Crime Invesgation atau penyidikan secara ilmiah.

Hal ini menurutnya sejalan dengan Visi dan Misi Polri serta tuntutan dari masyarakat baik Nasional maupun Internasional, bahwa dalam penyidikan harus menjunjung Supremasi Hukum dan HAM serta tuntutan perundang-undangan (KUHAP) yang tidak lagi hanya mengejar pengakuan dalam sistim pembuktian demi terciptannya kepastian hukum dan rasa keadilan.(metro7/nrl)