KALSEL, metro7.co.id – Dua orang alumni santri Ponpes Rasyidiyah Khalidiyah (Rakha) Amuntai yang belajar di Yaman, Hadramaut sukses meraih gelar sarjana di Universitas Al-Ahgaff, Kamis (15/7) malam.

Keduanya diwisuda langsung oleh Rektor Universitas, Prof Al Habib Abdullah bin Muhammad Baharun. Disaksikan oleh para Masyaikh (plural:Syeikh) dan Mufti Tarim.

Dua orang tersebut yakni, Gamal Abdul Nasir asal Kabupaten Banjarmasin dan Muhammad Farid Mubarak asal Amuntai. Mereka asli kelahiran Kalimantan Selatan (Kalsel).

“Ada 60 mahasiswa dari Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Al Ahgaff yang diwisuda, semuanya berasal dari negara yang berbeda,” kata Gamal kepada Metro7.

Diketahui, keduanya merupakan alumni Rakha Amuntai tahun 2016. Rakha merupakan salah satu pondok pesantren tua yang berlokasi di Amuntai, Kalsel.

Ponpes Rakha juga banyak mengirimkan santri-santrinya belajar ke luar negeri. Sudah tak terhitung dari awal berdiri hingga sekarang berapa jumlah santri yang melanjutkan studi di Timur Tengah.

Sedangkan, Universitas Al-Ahgaff adalah salah satu instansi pendidikan bergengsi di Hadramaut yang banyak diminati pelajar-pelajar dari berbagai negara.

Kurikulum yang dipakai di kampus itu gabungan antara silabus yang berpegang kepada turats ulama dahulu dan sistem perkuliahan modern dengan model diskusi dan riset.

“Dengan sistem penyaringan yang ketat serta model pembelajaran yang khas. Terbukti, Universitas Al-Ahgaff berhasil mencetak alumni-alumni yang berkualitas,” ucap Gamal.

Dengan diwisudanya alumni Rakha di Universitas bergengsi di Yaman tersebut, patut menjadikan Ponpes Rakha Amuntai berbangga.

Dan semakin menjadi bukti bahwa Pondok Pesantren Rakha layak menjadi pilihan orang-orang banua sebagai tempat menuntut ilmu agama.

Dengan usia yang masih terbilang muda bila dibandingkan dengan teman-teman seangkatannya di Al Ahgaff, tak membuat keduanya minder dan berkecil hati.

Tekat menuntut ilmu dua santri Rakha tersebut patut diacungi jempol. Selain terdaftar sebagai mahasiswa Al Ahgaff, keduanya juga aktif sebagai santri di Ribat Tarim.

Tak hanya aktif di dunia kampus dan pesantren. Informasi yang dikumpulkan Metro7, keduanya juga aktif dalam dunia organisasi.

Gamal Abdul Nasir tersebut tercatat pernah menjadi Pimpinan Redaksi media Ahgaff Pos dan salah satu dari mentor menulis untuk adik-adik kelasnya di Al-Ahgaff.

Sementara Muhammad Farid, juga pernah menduduki jabatan sebagai sekretaris Ami al-Ahgaff (BEM Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Al-Ahgaff).

“Gamal ini salah satu penulis senior Al-Ahgaff,” ungkap Demisioner Ketua Bem Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Al-Ahgaff, Assayid Ali Ahmad Vad’aq.

Lanjutnya, Gamal mempunyai ciri khas tersendiri dalam tulisannya. Orangnya santai, kalem dan pendiam, namun tulisannya tajam dan rada nyelekit.

“Ia juga salah satu Pimred Ahgaff Pos yang totalitas dan penuh inovasi,” bebernya.

Keduanya mengaku senang dan bahagia bisa menyelesaikan jenjang pendidikan S1 di Al-Ahgaff.

“Rasanya sangat bahagia dan senang, perjuangan lum tahun dibayar tuntas malam ini. Semoga apa yang kami dapatkan di Al-Ahgaff dapat memberi manfaat kepada masyarakat nantinya,” pungkas Farid Mubarak.*