TANJUNG – Tiga istri ternyata tak cukup buat memenuhi nafsu Jaini alias Kai Lana warga pendatang di desa Kembang Kuning RT 003 Kecamatan Haruai.  Dia  tega menggauli anak kandungnya sendiri sebut saja Permata  15 tahun.
Aksi bejat ini  sebenarnya sudah lama dilakukanya, yaitu pada tahun 2013 dan ahir 2014 yang lalu, namun baru terbongkar setelah ia bermasalah dengan anak nya yang lain, atau  kakak dari Permata.
Awal terbongkarnya kebejatan Kai Lana bermula  sang Kakak menceritakan tentang kebejatan Kai Lana yang persis binatang menggauli anak sendiri kepada tetangganya Saprianto Ujang, mendapat keterangan dari anak Kai Lana, saprianto geram dan melaporkan pada Kepala Desa.
Lalu Kepala Desa Kembang Kuning Parhan Abdullah dibantu Sugito anggota TNI Koramil Haruai langsung bergerak cepat dengan mendatangi rumah Kai Lana.
Di rumah Kai Lana, warga menayai korban apakah benar pernah digauli ayahnya, namun karna Kai Lana terus disisi Permata, korban tidak berani mengatakan yang sebenarnya.
Ahirnya warga memisahkan keduanya, permata di bawa ke rumah kepala desa dan sebagian lagi menjaga Kai Lana agar tidak kabur.
Saat ditempat kepala desa,  sambil menangis Permata mengaku pernah digauli ayahnya sebanyak dua kali, yang pertama Jam 12 malam saat orang rumah tertidur.
Menurut cerita, bahkan pada 2014 yang lalu, takut kedoknya terbongkar, Permata pernah dikawinkan namun tak lama ahirnya permata di cerai suaminya dengan sebab suami permata memergoki istrinya bersama Kai Lana dalam kamar berdua’an.
Kembali diakui Permata, masih di 2014, dan tau anaknya janda, Kai Lana kembali jadi setan dengan kembali menggauli anaknya diahir tahun tersebut.
Namun, tepat 1 April 2015 tadi, pukul 17 00 wita kebejatan kakek yang pernah kawin sebanyak 12 kali dan memiliki anak 17 orang ini ahirnya terbongkar.
Sehabis Magrib warga mulai membludak berkumpul didepan rumah kepala desa, dihadapan ratusan warga Kai Lana balik menyatakan bahwa Permata anaknya telah memfitnahnya, “jika salah, saya siap dihukum, namun saya tidak bersalah,” ujar Kai Lana dihadapan warga.
Mendengar Kai Lana bicara seakan menantang warga, tiba tiba lampu rumah kepala desa mendadak mati dan massa langsung menghajarnya.
Amuk massa tersebut membuat robekan di telinga leher dan lebam disemua sisi wajah lelaki tua ini, sampai-sampai Kai Lana tersungkur dilantai.  Melihat Kai Lana tersungkur tak berdaya,  warga mulai berteriak untuk membakar, namun takut hal buruk terjadi, aparat desa dibantu anggota TNI langsung berkoordinasi dengan bagian Intel Polres Tabalong. Oleh Kasat Intel langsung diarahkan agar mambawa pelaku ke Polres Tabalong dengan memakai ambulan desa dilarikan menuju Polres.
“Kami tidak mau lagi dukun itu di kampung kami, dan kalau masih disini siap-siap aja kami hakimi,” papar warga.
Dan kalau pelaku dilepas polisi, kami seluruh masyarakat menyatakan menolak kehadiran Jaini alias kai lana kalau ia masih ke kampung kami,  tidak ada jaminan ia selamat kalau masih pulang ke Kembang Kuning,” ucap warga lainnya.
Penolakan warga dinyatakan dengan surat dan ditanda tangani masyarakat, hal itu merupakan keputusan bersama yang ditanda tangani aparat desa tokoh masyarakat warga Dayak, warga Banjar dan suku Jawa yang ada di desa Kembang Kuning. (metro7/rz)