TANJUNG, metro7.co.id – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tabalong, melakukan penyidakan langsung untuk menghimbau para pengecer BBM yang nakal dalam mematok harga.

Kadisperindag Tabalong Husin Ansari mengatakan, penyidakan ini dilakukan atas adanya keluhan dari masyarakat yang mana beberapa hari ini harga BBM pada pengecer melambung tinggi, Rabu (27/1/2021) akibat bencana banjir yang memutus jembatan lintas Provinsi Kalimantan Selatan.

“Dalam hal ini kami melakukan penyidakan di tingkat eceran dan memang kami temukan penjual mematok harga terlalu tinggi tidak wajar, dan kami sudah melakukan teguran dan dari pihak bersangkutan sudah bersedia untuk menurunkan harga agar kembali normal,” kata Husin Ansari.

Penyidakan di lanjutkan di SPBU Mabuun, Kadisperindag memastikan sasaran dan pasokan BBM terpenuhi agar masyarakat umum dapat merasakannya, dan himbauan juga di berikan kepada pemilik SPBU untuk mengontrol pembeli yang datang ke SPBUnya.

“Tadi juga sempat kami temukan harga tertinggi untuk pertamax itu mencapai harga Rp.14.000,-, dan sudah kami koordinasikan dengan pihak yang bersangkutan mau menurunkan,” terangnya.

Selain melakukan sidak terhadap pelaku nakal BBM, Kadisperindag juga melakukan monitoring terhadap penjualan gas LPG karena selama ini sudah dilakukan operasi pasar untuk semua kecamatan. Adapun harga jual yang telah di tetapkan pemerintah adalah sebesar Rp.17.500.0,-, akan tetapi banyak masyarakat yang menjual gas LPG bersubsidi tersebut dengan harga yang sangat tinggi.

“Nah, untuk tahap pertama ini kami lakukan sosialisasi kepada mereka supaya jangan lagi menjual dengan harga tidak wajar, dan sebenarnya tidak boleh menjual barang subsidi tersebut di luar pangkalan,” ucapnya.

Masih belum diketahui pelaku dari pengecer gas LPG, akan tetapi menurut informasi dari penjual oknum tersebut berasal dari Kecamatan Haruai. Adapun tindak lanjut dari pihak berwajib akan segera mencari si pelaku pengecer gas LPG tersebut.

“Kami akan segera melakukan pengecekan melalui nomor telepon orang yang bersangkutan, kalau memang dia menyalah gunakan penyaluran LPG 3 kg itu maka akan kami laporkan ke Pertamina supaya di bekukan izin usahanya,” tegasnya.

Kadisperindag Husin Ansari juga berharap, pihaknya juga akan selalu memonitoring penjual BBM eceran yang memanfaatkan situasi ini supaya tidak ada warga yang dirugikan.

“Mudah-mudahan semua bisa mendengar ini, sehingga kondisinya di tempat kita bisa kembali normal,” harap Husin Ansari.(via/ildia/metro7)