BARABAI, metro7.co.id – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Barabai dan Jaringan Intelektual Muda Kalimantan (JIMKa) datangi Bawaslu HST, Senin (28/9).

Kedatangan itu bertujuan untuk mempertanyakan kinerja Bawaslu HST saat ini.

Selain itu, mereka juga tanyakan terkait status salah satu Komisioner Bawaslu HST yang sedang sakit.

Pengurus JIMKa, Anur Rizali mengatakan, kami berharap agar salah satu Komisioner tersebut cepat sembuh dari sakitnya yang sudah beberapa bulan.

“Mudah-mudahan beliau cepat sembuh, agar bisa segera bertugas membantu Komisioner lainnya,” kata Anur.

Menurutnya, demi mempermudah kinerja di Bawaslu HST, kami menyarankan agar lebih baiknya Komisioner yang sakit untuk mengundurkan diri.

“Saran yang kami berikan ini mengingat padatnya kinerja Bawaslu HST pada tahapan-tahapan Pilkada 2020 yang dihadapi,” pungkasnya.

Sedangkan, PC PMII Barabai juga mempermasalahkan hal tersebut, menurut PMII, kurangnya salah satu Komisioner membuat kinerja Bawaslu HST kurang stabil.

“Kekurangan satu Komisioner, memang bisa membuat kinerja mereka kurang stabil. Tapi, alhamdulillah sekarang sudah ada 2 Komisioner, sebelumnya cuma 1, sebab satu sakit, dan satunya meninggal dunia,” ucap Ketua PC PMII Barabai, Muhammad Yasin.

Contoh saja, lanjut Yasin, sebelumnya pihak Bawaslu HST sempat tidak bisa menggelar pleno pada kasus yang dilaporkan oleh Sekretaris DPC Nasdem HST.

“Kasus itu diserahkan ke Bawaslu Kalsel. Maka dari permasalahan itu, kami PMII menawarkan bantuan pemantauan pada Pilkada 2020 ke pihak Bawaslu HST,” beber Yasin.

Menanggapi hal ini, Ketua Bawaslu HST Mailinasari menegaskan, bahwa yang berwenang terhadap Komisioner yang sakit adalah Bawaslu dan DKPP Kalsel.

“Contoh, Komisioner yang meninggal dunia untuk PAW, Bawaslu Kabupaten hanya menyediakan tempat dan pemberkasan, untuk pergantian tersebut ditentukan Bawaslu RI,” jelasnya.

Status Komisioner yang sakit, ucap Mailinasari, kami tidak berani menjawab, sebab semuanya bersangkutan ke Provinsi.

“Yang kami ketahui, beliau masih sakit, beliau masih Komisioner,” ucapnya.

Mailinasari berterima kasih atas audiensi yang dilaksanakan dari PMII dan JIMKa, serta mohon maaf ada pembatasan yang hadir.

“Tentu, silaturrahmi ini, sangat berguna bagi Bawaslu sendiri, karena untuk tetap terus meningkatkan partisipasi, baik dalam hal pengawasan, ataupun pelaporan,” imbuhnya.

Dia berharap, koordinasi seperti ini tidak hari ini saja, mudahan bisa berlanjut, sebab partisipasi para pemuda sangat diperlukan. ***