BARABAI, metro7.co.id – Wakil Bupati Hulu Sungai Tengah (HST) Berry Nahdian Forqan membuka pembentukan kampung tangguh siaga Covid-19 di Kabupaten HST di Auditorium Pemkab HST, Rabu (17/6).

Wabub HST didampingi Kapolres HST AKBP Danang Widaryanto, Dandim 1002 HST Letkol Inf Muh Ishak, beserta Camat Se-HST dan jajaran Tim gugus Tugas serta para pambakal.

Wakil Bupati HST Berry Nahdian Forqan menjelaskan, kampung siaga Covid-19 sendiri dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) No 9 Tahun 2020 tentang Perubahan Keppres No 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas dalam kampung tersebut terdiri dari ketua Rt, Rw dan warga sekitar yang juga berperan aktif sosialisasikan aturan dalam pembatasan sosial berskala besar.

“Sebagaimana desa percontohan daerah dalam upaya antisipasi dan pencegahan persebaran wabah Covid-19, bahwa kampung siaga Covid-19 merupakan salah satu bentuk kesiapan warga dalam upaya antisipasi dan pencegahan persebaran virus corona, baik aspek kesehatan maupun ekonomi di desa tersebut,” kata Berry.

Menurutnya, Desa Batu Tangga, Kecamatan Batang Alai Timur (BAT) sudah memiliki Standar Prosedur Operasipnal (SOP) untuk antisipasi dan pencegahan penularan Covid-19.

“Karena itu Desa Batu Tangga ini kita jadikan desa percontohan untuk desa-desa lain di Kabupaten HST,” jelasnya.

Beliau berharap, Desa Batu Tangga bisa menjadi kampung rujukan buat kampung yang lain dan semoga wabah corona ini cepat berlalu.

Camat BAT, Sahri Ramadhan menambahkan, dengan adanya kampung siaga di Desa, sudah cukup baik dalam mempersiapkan prosedur dan sarana prasana untuk penanganan wabah Covid-19.

“Seperti pembentukan posko 24 jam dan relawan desa, serta memberlakukan SOP bagi perantau yang pulang kampung dan siapkan rumah isolasi selama 14 hari bagi pemudik,” kata Sahri.

Selain itu, wajib pakai masker dan penyiapan sarana cuci tangan pakai sabun di depan rumah menjadi gerakan warga desa tersebut.

Selanjutnya, Pemerintah Desa juga memfasilitasi semua tempat usaha seperti warung diberikan tempat cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir dan ada pula pembentukan tim pemakaman.

“Kalau ada yang meninggal karena terpapar Covid-19, maka tim pemakaman yang menanganinya,” ucapnya.

Dia jelaskan tentang dana yang diperoleh untuk percepatan penanganan Covid-19 yang ada di desa, pihaknya lakukan refocusing. Menunda atau batalkan kegiatan-kegiatan yang dianggap tidak lagi relevan.

“Misalnya penghapusan kegiatan yang ada di desa, seperti penghapusan pembuatan jembatan dan pembangunan lainnya,” tutupnya. ***

Reporter : Muhammad Yasin / Hulu Sungai Tengah – Kalimantan Selatan.